Wujudkan Pasar yang Bersih, Nyaman, dan Modern
KOTA JANTHO — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar melalui Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Diskopukmdag) terus memperkuat komitmen dalam mewujudkan pasar rakyat yang tertib, bersih, dan nyaman bagi masyarakat.
Sebagai langkah nyata, Plt. Kadiskopukmdag Aceh Besar, Drs. Sulaimi, M.Si, memimpin rapat koordinasi lintas instansi terkait penataan dan pemindahan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sepanjang pinggir jalan Pasar Induk Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Selasa (11/11/2025).
Kegiatan tersebut turut melibatkan Satpol PP dan WH, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta petugas pengelola pasar.
Penertiban dilakukan secara bertahap dan persuasif, dengan tujuan menata lokasi pedagang agar lebih rapi serta tidak mengganggu akses jalan utama yang kini akan difungsikan sebagai lahan parkir dan area pengelolaan sampah.
Usai rapat, Sulaimi bersama tim langsung turun ke lapangan meninjau proses pemindahan. Ia bahkan ikut membantu memindahkan sebagian barang dagangan pedagang sebagai bentuk empati dan dukungan moral terhadap pelaku usaha kecil di pasar tersebut.
“Penataan ini merupakan langkah bersama untuk menciptakan pasar yang tertib dan nyaman, baik bagi pedagang maupun pengunjung. Kita ingin Pasar Induk Lambaro menjadi contoh pasar rakyat yang bersih dan tertata di Aceh Besar,” ujar Sulaimi.
Menurutnya, banyak pedagang sebelumnya berjualan di bahu jalan sehingga menimbulkan kemacetan dan tumpukan sampah di area publik. Karena itu, pemerintah mengambil langkah tegas namun tetap humanis agar aktivitas perdagangan tetap berjalan baik.
“Pemerintah tidak ingin menghambat rezeki masyarakat. Penataan ini justru untuk kebaikan bersama. Semua dilakukan dengan pendekatan kekeluargaan dan dialog,” tegasnya.
Sulaimi menjelaskan, penataan tersebut sejalan dengan upaya Pemkab Aceh Besar dalam meningkatkan fasilitas publik, kebersihan, dan ketertiban lingkungan perdagangan.
Pemerintah menilai kebersihan pasar merupakan cerminan perekonomian daerah dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan.
“Pasar yang kotor bukan hanya mengurangi kenyamanan, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan keindahan kota. Karena itu, kami mengajak seluruh pedagang dan pengunjung untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan mendukung kebijakan penataan ini,” tambahnya.
Ke depan, Diskopukmdag bersama DLH akan meningkatkan pengawasan serta pembersihan rutin agar perubahan ini berkelanjutan.
Pemerintah juga akan menyiapkan zonasi pedagang, fasilitas umum seperti tempat sampah, toilet, dan area parkir yang memadai.
“Kami berharap Pasar Induk Lambaro tumbuh menjadi pusat ekonomi yang tertib, bersih, dan modern. Jika pengunjung nyaman, otomatis pendapatan pedagang juga meningkat,” tutur Sulaimi.
Ia menegaskan, kegiatan serupa akan diterapkan di sejumlah pasar lainnya di Aceh Besar sebagai bagian dari program berkelanjutan penataan pasar rakyat.
“Penertiban pasar bukan pekerjaan sehari, tapi proses berkelanjutan yang membutuhkan komitmen bersama. Kami siap bekerja sama dengan semua pihak untuk mewujudkan pasar rakyat yang bersih dan berdaya saing,” pungkasnya.
Langkah penataan yang dilakukan Pemkab Aceh Besar melalui Diskopukmdag ini menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah daerah dalam menciptakan ruang publik yang tertib, bersih, dan berdaya guna, sekaligus mendukung pembangunan ekonomi daerah melalui pemberdayaan pasar rakyat yang modern namun tetap berpihak pada pedagang kecil.[]
