Gayo Lues - Ikan jurung salah satu ikan yang bernilai Tinggi di pasaran, dan merupakan salah satu ikan air tawar yang hidup di sungai Desa Lesten, Pinding, Gayo Lues.
Ikan jurung selain harganya yang melambung tinggi di pasaran, masyarakat Desa Lesten,Gayo Lues, di sela-sela kesibukan mereka sebagai petani, mereke juga mengandalkan hasil dari sungai tersebut.
Rijaluddin SH,.MH. yang kini menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, (DPRA) Komisi II fraksi PKB PDA, juga menjelaskan, bahwa ikan Jurung mempunyai prospek besar untuk menjadi penopang kesejahteraan Masyarakat di Desa lesten, Gayo Lues itu.
"Ikan Jurung mempunyai prospek besar untuk menjadi penopang kesejahteraan Masyarakat di Desa lesten, Gayo Lues, dan daerah lainnya di Indonsia, Ikan jurung yang hudup di sungai kini memiliki nilai pasar yang tinggi," Ujar Rijaluddin Melalui media WhatsApp.
Selain di jual mentah, ikan jurung juga dikeringkan dengan cara disalai atau diasapkan, dengan harga jual mencapai Rp100 ribu Rupiah perkilogram.
Sedangkan, jika mentah atau baru ditangkap ikan jurung dijual bervariasi sesuai dengan ukuran, jika panjangnya 15 - 20 inci Harganya mencapai 200 Ribu rupiah Per Ekor, dan Ikan Jurung yang ukurannya mencapai 1 meter harganya bisa di taksir mencapai 500 - 1 juta Rupiah per Ekor.
Selain Bertani Masyarakat Desa lasten, juga memanfaatkan ikan tersebut sebagai penghasilan tambahan dalam sehari, dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari.
kemudian selain harga jual yang tinggi ikan tersebut mudah di dapatkan dengan cara tradisional pada umumnya, yaitu dengan cara di jaring atau di pancing.
kemudian, Rijaludin juga manurukan harapan Kepada Pemerintah Aceh terkait Budidaya Ikan jurung, yang saat ini menjadi nilai besar bagi masyarakat, karena harga jualnya sangat besar di pasaran, Selain Itu Ikan jurung juga sangat bermanfaat sebagai tambahan protein hewani bagi masyarakat - Masyarakat yang ada di pedalaman.
"Namun saya melihat hari ini pemerintah Aceh kurang memperhatikan kelestarian ikan ini, seharusnya pemerintah ikut serta bersama masyarakat dalam kelestariannya baik penebaran benih atau sosialisasi kepada masyarakat untuk kelstarian. Populasi ikan ini sudah sangat berkurang di alam apalagi banyak pencemaran sungai hilir, jadi kita harus konsen mempertahankan ekosistemnya di hulu, dan disinilah harus ada ikut campur pemerintah Aceh dalam membantu perkonomian Masyarakat, apalagi dimasa pandemi Covid-19 ini, tentu Sangat di sayangkan Apabila pemerintah Menutup mata dalam hal ini," pungkas Rijaluddin.