Sigli – Suasana semarak menyelimuti Pidie Convention Center (PCC) pada Minggu pagi, 22 Juni 2025.
Lebih dari 1.300 milenial dari berbagai penjuru Kabupaten Pidie berkumpul dalam acara Sharing Time yang diselenggarakan oleh Forum Dai Milenial Kabupaten Pidie (FDM Pidie) dengan tema “Dinamika & Kontribusi Milenial untuk Membangun Umat.”
Acara ini bukan sekadar pertemuan, melainkan ruang kolaboratif yang memfasilitasi generasi muda untuk berkontribusi aktif dalam perubahan sosial dan pengembangan umat.
Resmi Dibuka Pemerintah Daerah
Acara dibuka oleh Bapak Mauliza, S.HI., M.Si., Staf Ahli Bupati Pidie Bidang Keistimewaan Aceh, Kemasyarakatan, dan SDM, mewakili Bupati.
Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya peran pemuda sebagai aktor utama pembangunan.
"Pemuda hari ini bukan sekadar penonton, melainkan pelaku utama dalam membangun umat. Forum Dai Milenial Pidie telah menunjukkan semangat dakwah kreatif yang membumi dan merangkul semua kalangan," ujarnya.
Tgk. Kadam Sidik: Dakwah Harus Relevan dengan Zaman
Tgk. Kadam Sidik, seorang dai muda nasional kelahiran Makkah, menjadi pembicara utama. Ia mengajak generasi milenial untuk berani mengambil peran sebagai agen perubahan.
"Jadilah penerang zaman, bukan hanya sibuk di dunia maya. Milenial harus cerdas, tanggap terhadap isu umat, dan berdakwah dengan cara yang relevan dan menyentuh hati," serunya, disambut tepuk tangan meriah.
Kolaborasi Lintas Generasi dan Lembaga
Acara ini turut dihadiri tokoh-tokoh penting, termasuk Dr. Tgk. Amri Fatmi, Lc., MA; Tgk. Akhyar M. Gade, MA; Kepala Dinas Dayah Kabupaten Pidie; dan Bapak Mahfuddin Ismail, S.Pd.I., M.A.P., mantan Ketua DPRK Pidie. Kehadiran perwakilan Forkopimda, Kemenag, serta komunitas kepemudaan dan lembaga pendidikan mempertegas dukungan terhadap gerakan ini.
Dakwah yang Dekat dengan Kehidupan Milenial
Ketua FDM Pidie, Tgk. Abdul Aziz, S.Ag., menyampaikan bahwa Sharing Time merupakan ajang tahunan untuk menjalin silaturahmi intelektual dan spiritual.
"Kami ingin dakwah terasa dekat, relevan, dan menyatu dengan kehidupan pemuda hari ini. Dari masjid ke media sosial, dari mimbar ke jalan, semua ruang adalah ladang dakwah," tegasnya.
Ketua Panitia, Tgk. Mufadhal Fuzzari, S.Sos., menambahkan bahwa acara ini menjadi awal dari gerakan dakwah yang lebih besar.
"Ini bukan akhir, melainkan awal dari kolaborasi lintas generasi dan lembaga yang lebih berkelanjutan," katanya penuh harap.
Titik Awal Perubahan
Sharing Time 2025 menjadi momentum penting yang mengintegrasikan ilmu, iman, dan aksi nyata.
Forum Dai Milenial Pidie membuktikan bahwa pemuda Aceh tidak hanya siap menerima estafet dakwah, tetapi juga memimpin di garis depan dalam membangun umat melalui gerakan yang adaptif, membumi, dan berkelanjutan.[]