Baitul Mal untuk Aceh

Meuligoe Aceh.com - Baitul Mal Aceh (BMA) berkomitmen untuk memperluas wilayah penerima manfaat zakat se-Aceh. Untuk itu, kerjasama yang baik dengan berbagai pihak sangat diperlukan.

Hari ini misalnya, kami membuka pengajuan bantuan alat kerja tahap awal untuk tahun 2021. Pada tahap ini, kesempatan dibuka untuk warga kurang mampu di Banda Aceh dan Aceh Besar. Tahap berikutnya direncanakan usai bulan Ramadan dan dibuka untuk beberapa kabupaten/kota yang lain.

Karena bantuan yang diberikan dalam bentuk uang, kami perlu memastikan dana itu dipakai untuk membeli alat kerja seperti yang diusulkan. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, mekanismenya adalah dengan mendampingi mustahik (penerima manfaat zakat) ke toko tempat alat itu dijual.

Pendampingan alat kerja belum pernah dilakukan di luar Banda Aceh dan Aceh Besar. Karena itu, tahun ini kami menjajaki kerjasama dengan Baitul Mal Kabupaten/Kota (BMK) untuk membantu melaksanakan pilot project bantuan alat kerja di daerahnya.

Pekan depan, kami juga mulai melaksanakan program sanitasi dan penanggulangan stunting di Aceh Jaya. Daerah lain juga akan menyusul. Pemilihan lokasinya berdasar data dari mitra kami, yaitu Dinas Kesehatan Aceh. Di lapangan, kami juga akan dibantu UNICEF.

Selain stunting, masalah perlindungan anak dan perempuan juga menjadi perhatian kami. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh sangat membantu kami dalam mendampingi korban yang mendapat santunan zakat. Alhasil, korban mendapat bantuan finansial dan psikologis sekaligus.

Sebelumnya, beasiswa tahfiz juga sudah disalurkan. Para penghafal Al-Quran ini tersebar di seluruh Aceh. Dayah-dayah adalah mitra utama kami dalam program ini. Beasiswa lain pada tahun ini juga sedang dipersiapkan untuk mendukung anak didik kita di berbagai jenjang  pendidikan umum dan vokasi di Aceh.

Begitu pula bantuan insidentil masa panik bencana. Korban kebakaran, misalnya, mendapat santunan dari BMA berkat informasi dan pendataan yang dilakukan BMK, camat, dan geuchik di berbagai gampong seluruh Aceh.

Di gampong, kami juga bermitra dengan Baitul Mal Gampong (BMG) untuk pendayagunaan zakat produktif. Di sini, zakat dimanfaatkan untuk menggerakkan usaha masyarakat. Diharapkan taraf hidup warga desa meningkat karenanya. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Aceh dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Ar-Raniry, ikut membantu kami mendampingi mustahik agar memiliki manajemen yang baik dalam menjalankan bisnisnya.

Prinsip kami, sedapat mungkin zakat yang dikelola BMA dapat tersalurkan merata di seluruh Aceh. Program yang mensyaratkan pendampingan ketat tentu membutuhkan mitra. Karena itu, kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat adalah kuncinya.

Mudah-mudahan, zakat kita berkah dan bermanfaat bagi para mustahik. Senyum mereka adalah kebahagiaan bagi kita.(**)