Kemenkes: Vaksinasi Booster Lansia Dapat Dilakukan Setelah Tiga Bulan Vaksinasi Dosis Primer

Editor: Syarkawi author photo
Vaksinasi COVID-19 bagi tenaga kesehatan berusia lanjut. (Foto: Humas Kemenkes)

 


Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor SR.02.06/II/ 1123 /2022 tentang Penyesuaian Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster) bagi Lansia.

Dalam aturan ini, disebutkan bahwa penyuntikan dosis lanjutan bagi kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) dapat diberikan minimal tiga bulan setelah menerima vaksinasi dosis lengkap.

“Pemberian dosis booster bagi lansia (usia di atas 60 tahun) dapat diberikan dengan interval minimal tiga bulan setelah mendapat vaksinasi primer lengkap,” disebutkan dalam SE yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu pada tanggal 21 Februari tersebut.

SE ini merupakan tindak lanjut dari SE Nomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster) yang dikeluarkan pada tanggal 12 Januari 2022 serta rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional No ITAGI/SR/5/2022 yang dikeluarkan pada tanggal 21 Februari 2022.

Adapun kombinasi regimen vaksin yang digunakan untuk vaksinasi booster lansia bisa secara homolog dan heterolog dengan menyesuaikan ketersediaan vaksin di masing-masing daerah. Pada prinsipnya seluruh jenis vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) bisa digunakan untuk percepatan vaksinasi booster lansia.

“Mengingat saat ini vaksin Sinovac yang didistribusikan jumlahnya terbatas dan diperuntukkan bagi sasaran anak usia 6-11 tahun, maka untuk booster ini dapat menggunakan vaksin selain Sinovac,” ujar Maxi.

Lebih lanjut, Maxi menegaskan bahwa vaksinasi dosis primer tetap harus dikejar agar dapat mencapai target.

“Tata cara pemberian, tempat pelaksanaan, alur pelaksanaan dan pencatatan vaksinasi COVID-19 dosis booster tetap mengacu pada Surat Edaran Nomor HK.02.02/II/252/2022,” pungkasnya.

Tampak Petugas Vaksinator memberikan vaksinasi Covid-19 kepada warga pada kegiatan vaksinasi Covid-19 massal yang diselenggarakan Pemerintah Aceh di Museum Aceh, Banda Aceh.

Vaksinasi Covid-19 Aceh Terus Berlanjut

Gelaran vaksinasi massal Covid-19 oleh Pemerintah Aceh di Museum Aceh, Selasa 22/02, hari ini, diikuti oleh 123 orang. Dengan penambahan itu, kata Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Aceh, Muhammad Iswanto, maka telah 96.952 orang yang telah disuntik vaksin Covid dalam dua tahapan vaksinasi. “Hari ini pelaksanaan hari ke-175 vaksinasi massal tahap ke dua.

Sampai hari ini tercatat sebanyak 96.952 orang yang telah divaksin baik di Banda Aceh Convention Hall maupun di Museum Aceh,” kata Iswanto dalam keterangannya di Banda Aceh, petang ini.

Menurut Iswanto, jumlah itu merupakan angka capaian vaksinasi yang di BACH dan Museum Aceh saja. Jika direkapitulasi dari seluruh Aceh, maka angkanya mencapai angka jutaan.

Iswanto mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk datang mendaftarkan diri agar mendapatkan fasilitas vaksin yang tersedia di seluruh tempat layanan kesehatan masyarakat di seluruh Aceh. Baik di Puskesmas maupun di Museum Aceh.

Sementara itu, Koordinator vaksinasi massal Pemerintah Aceh yang juga Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh, dr. Iman Murahman, mengatakan, dari 123 orang yang divaksin pada hari ini, sebanyak 22 merupakan mereka yang disuntik dosis pertama.

Sementara 66 lainnya merupakan mereka yang disuntik dosis kedua, dan 35 lainnya adalah mereka yang disuntik bosster vaksin dosis 3 serta 2 lainnya yang tertunda suntik beberapa waktu lalu.

Dr. Iman melanjutkan, puluhan ribu orang yang divaksin tersebut tidak lepas dari kerja keras para vaksinator. Mereka bekerja sampai sore hari, dengan tujuan melayani seluruh masyarakat Aceh.

“Mereka telah menunjukkan dedikasi tinggi untuk menjaga rakyat Aceh sehingga tidak tertular virus covid-19,” kata dr. Iman. [*]

Share:
Komentar

Berita Terkini