
Bahas Rencana Kerja Sama Banda Aceh Smart City
Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal menerima kunjungan Alfie Alfandy beserta tim Skema Data Indonesia di balai kota, Senin, 2 Juni 2025.
Tak sendiri, Illiza turut didampingi oleh Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah, Pj Sekdako Jalaluddin, Asisten Administrasi Umum Faisal, dan sejumlah Kepala OPD, serta pejabat terkait.
Pada kesempatan itu, Skema Data Indonesia (SDI) menawarkan sejumlah program smart city besutan pihaknya yang telah diterapkan di berbagai pemerintah kota/kabupaten, kementerian, dan lembaga tinggi negara.
Untuk smart government, SDI mempresentasikan layanan integrasi satu data, command center, response center, hingga media intelligence monitoring center. “Kami ingin membawa Banda Aceh lebih baik lagi,” ujar Alfie.
Menurut Alfie yang juga dikenal sebagai aktor, musisi, dan pendakwah muda Indonesia, media monitoring sangat dibutuhkan oleh kepala daerah dewasa ini dalam mengambil suatu kebijakan.
Lewat sistem yang didukung artificial intelligence (AI) yang dikembangkan pihaknya, pemerintah kota dapat memantau semua pemberitaan dan pembicaraan dari semua kanal media.
“Kita bisa pantau sampai sumbernya. Termasuk analisis sentimen publik oleh kurator. Bukan hanya dengan AI, kita akurasikan lagi dengan puluhan anggota tim yang kita miliki,” ujar pria berdarah Aceh tersebut.
Kalau response center, ujarnya lagi, lebih ke early warning system dalam penanggulangan bencana. Fokus SDI pada pengoptimalan komunikasi radio tatkala jaringan telepon dan internet terputus imbas bencana.
Wali Kota Illiza pun menyambut baik tawaran kerja sama dari SDI. Menurutnya, melanjutkan pembangunan smart city lebih mudah karena Banda Aceh sudah memiliki fondasinya. “Konsep smart city telah dimulai sejak periode pemerintahan kami sebelumnya.”
Dengan penerapan smart city, terutama e-goverment, akan menciptakan sistem pemerintahan yang lebih akuntabel, dipercaya, dan mencegah praktik korupsi. “Juga memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan sehingga program-program pembangunan berjalan optimal.”
Dalam bidang komunikasi publik pun bermanfaat besar bagi pemerintah dalam memahami media lebih luas, menganalisis data, dan merespon isu-isu secara cepat dan akurat. “Dari sini kita bisa mengambil keputusan berbasis data demi peningkatan kinerja layanan publik,” ujarnya.
Illiza juga berharap kerja sama dengan SDI dapat direalisasikan terkait mitigasi bencana. “Mengingat kita berada di daerah rawan bencana, soal early warning system, komunikasi, dan edukasi kepada masyarakat menjadi sangat penting.”.
Ia pun meminta jajaran pemerintahannya untuk mendiskusikan lebih lanjut dengan tim SDI perihal apa saja yang benar-benar menjadi kebutuhan kota. “Kehadiran Skema Data Indonesia menjadi penyemangat lagi bagi kami dalam membangun Banda Aceh sebagai smart city. Mudah-mudahan kerja sama kita bisa segera terwujud,” ujarnya. (*)