Banda Aceh – Kepolisian Daerah (Polda) Aceh menegaskan komitmen penuhnya dalam mendukung pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh wilayah Aceh.
Program nasional ini merupakan bagian dari Asta Cita Presiden, yang bertujuan mencetak Generasi Emas Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing global.
Program MBG-SPPG berfokus pada pemerataan pembangunan manusia dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan makanan bergizi gratis bagi peserta didik tingkat TK hingga SMA sederajat, serta kelompok 3B (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita).
Tujuannya untuk memperbaiki status gizi, meningkatkan konsentrasi belajar, dan menekan angka stunting di Provinsi Aceh.
Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Ali Basyah mengatakan, Polda Aceh berperan aktif dalam memastikan kelancaran dan efektivitas program MBG-SPPG melalui pembentukan Tim Monitoring yang bertugas melakukan pengawasan, pendampingan, dan evaluasi di seluruh wilayah hukum Polda Aceh.
“Saat ini, Polda Aceh telah membentuk sekitar 80 persen titik SPPG untuk menopang pelaksanaan program MBG di berbagai kabupaten/kota. Kami juga memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan untuk kebutuhan dapur SPPG dalam jumlah yang memadai,” ujar Kapolda Aceh.
Ia menambahkan, bahan pangan untuk program MBG diupayakan sebisa mungkin berasal dari produsen dan pedagang lokal guna menggerakkan perekonomian daerah.
Namun, karena kapasitas produksi lokal belum sepenuhnya mencukupi, sebagian kebutuhan bahan pokok masih didatangkan dari luar Aceh.
Meski begitu, pelaksanaan program MBG di Aceh hingga saat ini berjalan lancar, dengan dukungan infrastruktur SPPG yang memadai di setiap kabupaten/kota.
Kapolda menegaskan bahwa salah satu prioritas utama Polda Aceh adalah menjamin higienitas dan keamanan makanan yang disalurkan kepada peserta didik dan kelompok sasaran lainnya.
Sementara itu, Kepala Pemenuhan Gizi SPPG Polda Aceh, Muhammad Nauval, menjelaskan bahwa seluruh dapur SPPG berada di bawah pengawasan ketat dan bertanggung jawab penuh terhadap penyediaan makanan bergizi yang layak konsumsi.
“Dapur SPPG Polda Aceh dilengkapi sistem penyimpanan bahan baku modern dengan suhu di bawah 5°C untuk menjaga kesegaran bahan pangan. Setiap proses pengolahan makanan diawasi langsung oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Aceh,” jelas Nauval.
Ia menambahkan, seluruh makanan yang telah dimasak wajib melalui uji kelayakan konsumsi oleh tim Dokkes sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah penerima.
“Langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab kami untuk memastikan makanan yang diterima anak-anak benar-benar aman, higienis, dan bergizi,” tegasnya.
Polda Aceh berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat guna mendukung keberhasilan program MBG-SPPG.
Dengan langkah kolaboratif ini, diharapkan Generasi Emas Indonesia yang sehat, produktif, dan berdaya saing dapat terwujud dari tanah Serambi Mekkah.[]
