Banda Aceh – Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, menegaskan bahwa percepatan distribusi logistik dan pembukaan akses jalur darat menjadi prioritas utama penanganan bencana hidrometeorologi.
Pernyataan itu disampaikan dalam rapat evaluasi penanggulangan bencana di Posko Kantor Gubernur Aceh, Rabu, 3 Desember 2025. Rapat turut dihadiri Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, serta perwakilan instansi terkait.
Memasuki hari keenam masa tanggap darurat yang ditetapkan Gubernur Aceh, dampak bencana dilaporkan sangat besar.
Sebanyak 1.434.000 jiwa terdampak, 277 orang meninggal dunia, dan lebih dari 670 ribu warga mengungsi di 888 titik. Kerusakan infrastruktur juga terjadi di berbagai daerah.
Nasir mengatakan distribusi bantuan pangan harus menjadi prioritas. “Yang utama adalah memastikan seluruh wilayah terdampak mendapatkan distribusi logistik,” ujarnya.
Kepala Dinas PUPR Aceh, Mawardi, melaporkan sejumlah ruas kritis mulai terbuka. Jalur Babahroet–Gayo Lues melalui Abdya sudah bisa dilalui truk enam roda dan pengiriman logistik mulai masuk.
Namun beberapa ruas lain, seperti Aceh Utara–Bener Meriah, Gayo Lues–Aceh Tengah, Langsa–Aceh Tamiang, serta KKA–Bener Meriah, masih membutuhkan tambahan alat berat dan suplai BBM. “Kalau empat ruas ini tersambung, distribusi beras dan logistik bisa berjalan normal,” kata Mawardi.
Sekda Nasir meminta Pertamina memprioritaskan pasokan BBM untuk operasional alat berat, terutama di jalur Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, hingga Aceh Tenggara.
Basarnas melaporkan telah mengevakuasi 1.458 orang sejak operasi dimulai 25 November. Dari jumlah itu, 164 orang ditemukan meninggal dunia. Kendala terbesar, terutama di Aceh Tengah, adalah terbatasnya ketersediaan BBM.
Di sektor transportasi, Nasir mengapresiasi kinerja Dinas Perhubungan Aceh yang mengoordinasikan dua penerbangan pesawat Pegasus milik PT PGE untuk mengangkut masyarakat ke Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah, serta membawa perangkat komunikasi BNPB. Dishub juga mengoptimalkan jalur laut dan memastikan pelayaran menuju wilayah terdampak berlangsung hingga 7 Desember.
KMP Ekspres Bahari dijadwalkan berangkat Kamis (4/12) dini hari menuju Aceh Utara dan Langsa. Sementara itu, KN Berhala milik Navigasi Belawan akan bergerak dari Krueng Geukueh ke Belawan setelah koordinasi dengan KSOP Lhokseumawe rampung.
Nasir juga menyoroti masalah energi dan meminta PLN mempercepat perbaikan tower transmisi Bireuen–Arun. Ia turut meminta tambahan pasokan BBM dan LPG karena banyak wilayah mulai kehabisan stok.
“Dalam 24 jam ke depan kita konsentrasi membereskan jalur-jalur kritis agar penanganan lainnya bisa mengikuti,” kata Nasir. []
