Pentingnya Sosialisasi Vaksinasi untuk Membangun Kesadaran Masyarakat

Editor: Syarkawi author photo
Sekretaris Daerah Aceh, dr.Taqwallah, M.Kes, memberikan arahan kepada para Kepala Puskesmas pada Wilayah Kabupaten Bener Meriah, di Aula MPU Bener Meriah, Rabu (6/10/2021).

 


REDELONG—Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh dr Taqwallah MKes, mengajak seluruh Kepala Puskesmas untuk lebih aktif mensosialisasikan manfaat vaksinasi kepada masyarakat, agar masyarakat paham pentingnya vaksinasi dan secara sukarela akan datang ke sentra layanan kesehatan yang menggelar vaksinasi gratis bagi masyarakat yang difasilitasi pemerintah.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekda kepada para Kepala Puskesmas se-Kabupaten Bener Meriah, usai mensosialisasikan manfaat vaksin kepada para pimpinan dayah, di Aula Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Bener Meriah, (6/10/2021).

“Orang belum mau divaksin karena tidak paham apa itu vaksin dan apa imbas positifnya bagi pribadi, keluarga dan lingkungan sekitar. Jadi, jika ada orang yang tidak mau divaksin, maka itu adalah salah satu bentuk kesalahan kita, karena tidak mampu menjelaskan dengan baik kepada masyarakat luas. Mari secara bersama kita terus sosialisasikan pentingnya vaksinasi sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujar Sekda.

Oleh karena itu, Sekda mengimbau para tenaga kesehatan (Nakes) di Puskesmas, untuk terus melakukan pendekatan dan menjelaskan dengan baik tentang pentingnya vaksinasi kepada masyarakat.

Dalam arahannya, Taqwallah kembali mengajak Nakes untuk terus mensosialisasikan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari, serta terus mengajak masyarakat sekitar untuk mengikuti vaksinasi. “Selalu patuhi prokes, kenakan masker dan ajak masyarakat untuk ikut vaksinasi. Jika kita patuh prokes, Insya Allah angka covid-19 akan melandai, aktivitas di sektor pendidikan, perekonomian dan sektor lain akan normal seperti sediakala,” kata Sekda.

Sementara itu, dalam pemaparannya kepada para ulama dayah se-Kabupaten Bener Meriah, Sekda mengajak seluruh warga dayah dan pesantren untuk turut menyukseskan gerakan vaksinasi dayah yang telah berlangsung sejak tanggal 1 Oktober hingga 15 oktober mendatang. Agar cakupan vaksinasi tercapai, sehingga kekebalan kelompok atau herd immunity segera terbentuk.

“Fokus Satgas Penanganan Covid-19 Aceh saat ini adalah vaksinasi warga dayah. Mari kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mengejar capaian vaksinasi, agar kekebalan kelompok segera terbentuk. Kita semua tentu ingin suasana belajar mengajar di dayah dan aktivitas lainnya bisa berlangsung seperti sediakala. Untuk itu, mari kita sukseskan vaksinasi warga dayah ini,” kata Sekda.

Taqwallah juga menjelaskan, selama ini berbagai penelitian dan pengalaman telah membuktikan, bahwa vaksinasi adalah cara yang sudah terbukti ampuh melemahkan penyakit yang dibawa oleh virus. Berdasarkan pengalaman tersebut, saat ini Indonesia dan seluruh dunia sedang gencar melaksanakan vaksinasi, untuk menekan penyebaran covid-19. “Covid-19 memiliki risiko kematian yang tinggi dan proses penularan yang cepat. Oleh karena itu, sebagai upaya melindungi warganya dari keganasan Covid-19, saat ini pemerintah kita dan seluruh dunia, sedang fokus melaksanakan vaksinasi untuk membentuk kekebalan kelompok. Vaksinasi dilakukan karena berbagai penelitian dan pengalaman telah membuktikan, bahwa vaksinasi sukses menekan dan melemahkan virus,” ujar Sekda.

Pria yang pernah dinobatkan sebagai Dokter Teladan itu mencontohkan salah satu kisah sukses vaksinasi, yaitu vaksinasi cacar dan vaksinasi polio. Berkat gerakan massal imunisasi cacar dan polio berhasil ditanggulangi. “Ada beberapa contoh sukses vaksinasi. Di antaranya, vaksinasi cacar pada dekade 1960-an hingga 1970-an. Pada masa ini sebanyak 100 hingga 200 orang divaksinasi cacar setiap hari. Setelah sukses, tahun 1980 imunisasi cacar dihentikan. Selanjutnya, vaksinasi polio tahun 1995-1997. Pada bulan September anak usia 5 hingga 10 tahun diberi vaksin polio. Sejak 2006 kasus polio tidak lagi ditemukan. Hingga akhirnya pada 27 Maret 2014 diterbitkan Sertifikat Bebas Polio,” kata Taqwallah.

Selain itu, sambung Sekda, hingga saat ini setiap calon Jama’ah Haji dan Umrah juga wajib vaksin. Diantaranya adalah vaksin meningitis, untuk mencegah penularan sakit peradangan pada selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang. Jika tidak ada vaksin meningitis maka calon jama’ah haji dan umrah tidak dibolehkan masuk ke wilayah Arab Saudi.

Selain ke Bener Meriah, sebelumnya Sekda juga berkunjung ke Aula Pendopo Bupati Aceh Tengah untuk mensosialisasikan vaksinasi kepada ulama dan pimpinan Dayah se-Aceh Tengah. Dalam kunjungannya, Sekda turut didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Zahrol Fajri, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Hanif dan Kepala Dinas Syariat Islam Aceh EMK Alidar.”[*]

Share:
Komentar

Berita Terkini