ACEH BESAR – Kabupaten Aceh Besar terdiri dari 23 Kecamatan dengan 604 Gampong (desa). Luas wilayah 2.974,12 Km², dengan jumlah penduduk sebanyak 310.811 jiwa.
Kabupaten ini bertetangga dengan Kota Banda Aceh sebagai kota pusat Pemerintah Aceh kini dipimpin Pj. Bupati Muhammad Iswanto. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Aceh, kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu kabupaten dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di Aceh, yaitu 8.519 orang. Dan Kabupaten Aceh Besar tertinggi diabetes ke enam se Aceh.
Diabetes melitus (DM) dapat dicegah dengan mengubah gaya hidup, melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, dan edukasi. Beberapa faktor risiko yang dapat diubah untuk mencegah diabetes adalah: Kurang aktivitas fisik, Konsumsi makanan tinggi gula, Kegemukan, Diet tidak seimbang.
Tetap Menjaga Pola Hidup Sehat
Seperti diungkapkan ,Anita, SKM, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar kepada media ini di Aceh Besar, Rabu ( 20/11/2024), untuk mencegah diabetes Meletus (DM), ia mengajak masyarakat Aceh Besar tetap menjaga pola hidup yang sehat dimana harus melihat bagaimana kesehatan dari penyakit tidak menular, seperti hipertensi, diabetes meletus (DM), jantung dan sebagainya
“ Artinya mereka harus mengkonsumsi makanan yang bergizi, makan buah dan sayur, aktifitas fisik ( olahraga) itu harus dijaga, skirining kesehatan harus dilakukan. Jadi pola-pola hidup yang bagus itu harus dilhat”, kata Anita.
Diakuinya, kadang-kadang ada yang kalau disuru untuk cek kesehatan, ada masyarakat kita yang masih enggan.
“Misalnya kalau bukan nasi itu bakan makan, padahal sudah makan kue misalnya, dan juga makan lain. Tapi belum kena nasi dianggap belum makan.Nasi itu adalah pencetus juga yang penyakit DM. Kemudian kita suka manis. Misalnya minum air harus manis, pagi, siang juga malam minum manis, itu juga salah satu pencetus daripada DM “, urai Anita.
Artinya, terang Anita lagi, kita mengkonsumsi makanan yang menu seimbang itu belum sesuai, yang diharapkan menu seimbang itu misalnya nasi berapa gram, kemudian sayur berapa yang harus kita makan, kemudian ikannya.
“Mungkin dari pagi, siang sampai malam makan si rebuh ( daging rebus). Sebenarnya tidak boleh seperti itu. Harus diatur, misalnya makan telur di waktu pagi, siang ikan, malam misalnya ayam, jadi makan menu seimbang itu tidak boleh makan dari pagi sampai sore ayam terus, kemudian daging terus tidak boleh. Sebenarnya harus diatur. Itu yang belum ada yang dilaksanakan oleh Masyarakat kita. Mungkin banyak Masyarakat yang belum memahami bagaimana makanan seimbang yang mereka harus konsumsi”, kata Anita.
Sosialisasi
Bermacam cara sosialisasi untuk menerapkan pola hidup sehat terus dilakukan pihak Dinas Kesehatan Aceh Besar. Baik melalui petugas Kesehatan yang tersebar di 28 Puskesmas se Aceh Besar, di Pos Yandu maupun melalui media baliho, media massa ( cetak, elektronik, dan online) itu sudah banyak.
“ Tetapi mungkin kebiasaan dari masyarakat kita itu pola hidup kita sulit untuk merubahnya. Mindside atau minset masyarakat kita, makan terus selagi ada, kan begitu. Itu ada di Masyarakat kita. Jadi memang harus pelan-pelan. Mungkin Masyarakat yang sudah dewasa agak susah kita berobah. Mungkin kita harus memulai kebiasaan pola hidup sehat dari mulai anak-anak sekolah SD, SMP yang perlu fokus kita melalukan penyuluhan.
“Makanya saat ini kita terus berupaya melakukan Pos Yandu Remaja. Nah di Pos Yandu Remaja di situlah kita tekankan bahwa pola makanan yang bagus, skiring HB kepada anak ramaja putri. Itu yang sekarang ini sudah kita mulai tingkatkan di Pos Yandu Remaja”, terang Anita.[]
