Kepala Dinas PUPR Aceh Hadiri Buka Puasa Bersama Wakil Gubernur dan Forkopimda

Editor: Syarkawi author photo


Banda Aceh – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh, Ir. Mawardi, ST, menghadiri acara buka puasa bersama yang diselenggarakan di Halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, pada Minggu (16/3/2025).

Acara ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Aceh, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh, serta para bupati dan wali kota se-Aceh. Selain sebagai ajang silaturahmi, kegiatan buka puasa bersama ini juga menjadi bagian dari peringatan Nuzulul Qur'an yang dirangkaikan dengan acara Ramadhan Festival 2025.

Buka puasa bersama ini menjadi momen penting bagi seluruh pimpinan pemerintahan di Aceh untuk berkumpul, mempererat silaturahmi, dan merayakan bulan Ramadan. Berbagai hidangan tradisional dan sajian istimewa disediakan untuk dinikmati bersama saat berbuka.

undefined

Dalam acara ini, setiap Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) bertanggung jawab menyediakan hidangan berbuka puasa. Masing-masing SKPA menyiapkan 20 porsi makanan lengkap yang ditempatkan pada titik-titik yang telah ditentukan oleh panitia. Hidangan tersebut kemudian dijaga hingga waktu berbuka tiba agar dapat dinikmati oleh para tamu dan masyarakat yang hadir.

Dalam kesempatan tersebut, pemerintah Aceh juga menyerahkan santunan kepada 100 anak yatim. Wakil Gubernur Fadhlullah, yang turut didampingi oleh Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman, juga melakukan prosesi pemukulan beduk atau Peh Tambo sebagai tanda waktu berbuka puasa.

"Acara ini selain menjadi ajang kebersamaan, juga sebagai bentuk kepedulian pemerintah Aceh terhadap anak-anak yatim, yang menjadi harapan masa depan bangsa. Kita juga berharap agar momen ini bisa mempererat silaturahmi di antara seluruh unsur pemerintahan dan masyarakat," ujar Fadhlullah dalam sambutannya.

undefined

Selanjutnya, Fadhlullah bersama Plt Sekda meninjau pameran Mushaf dan Quran yang merupakan koleksi Museum Aceh. Pameran tersebut menampilkan beberapa mushaf dan Quran tulisan tangan dari abad ke-18 dan ke-19 yang menggunakan kertas Eropa, dan kini masih terjaga dengan baik. "Pameran ini menjadi salah satu upaya kita untuk melestarikan warisan budaya Islam Aceh, yang tidak hanya bernilai sejarah, tetapi juga sebagai bukti kebesaran peradaban Islam di tanah Aceh," ujar Fadhlullah.

Tidak ketinggalan, mereka juga meninjau payung elektrik Masjid Raya Baiturrahman yang baru saja direhabilitasi. Payung elektrik ini merupakan bagian dari pengembangan dan peningkatan fasilitas masjid yang memiliki nilai historis dan spiritual yang mendalam bagi masyarakat Aceh.[ic]

Share:
Komentar

Berita Terkini