12 Tahun HoKA MC: Dari Hobi Motor Klasik ke Gerakan Sosial dan Pariwisata

Editor: Syarkawi author photo

 


Banda Aceh - Komunitas motor klasik HoKA MC (Honda Klasik Atjeh Motorcycle Club) merayakan hari jadinya yang ke-12 melalui rangkaian kegiatan selama dua hari, Sabtu dan Minggu, 5–6 Juli 2025, di Bale Meuseuraya Aceh, Banda Aceh. Kegiatan ini menjadi momen silaturahmi komunitas sekaligus wadah kontribusi sosial dan promosi pariwisata lokal.

Pemerintah Aceh, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), menyampaikan apresiasi terhadap eksistensi dan kontribusi HoKA MC. Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisatanya sata Munawir Arifin, hadir mewakili Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, untuk memberikan sambutan resmi.

“Dua belas tahun bukan waktu yang singkat. Ini adalah bukti keteguhan dan konsistensi komunitas HoKA MC dalam menjaga semangat persaudaraan, kecintaan pada motor klasik, serta budaya berkendara yang santun dan penuh solidaritas,” ujar Munawir.

Ia juga mengapresiasi tema perayaan tahun ini, We Got The Power, yang menurutnya mencerminkan kekuatan komunitas dalam menghadirkan dampak positif bagi masyarakat. Salah satu bentuknya terlihat dari kegiatan santunan anak yatim yang turut menjadi bagian dalam rangkaian acara.

“HoKA MC bukan sekadar komunitas pecinta motor klasik. Mereka telah menjelma menjadi ruang persaudaraan lintas latar belakang dengan semangat kepedulian sosial. Inisiatif seperti santunan anak yatim menunjukkan nilai empati yang luar biasa dari komunitas ini,” tambahnya.

Munawir menyebut, komunitas motor seperti HoKA MC memiliki peran strategis dalam memperkuat ikatan sosial masyarakat serta berpotensi besar dalam memajukan sektor pariwisata Aceh, terutama melalui kegiatan touring yang sarat nilai budaya dan sejarah.

“Dalam setiap perjalanan touring, ada ruang diskusi, berbagi pengalaman, dan tumbuhnya rasa tanggung jawab bersama—baik dalam berlalu lintas, menjaga citra pengguna jalan, maupun menebar energi positif di tengah masyarakat,” ungkap Munawir.

Pemerintah Aceh, lanjutnya, terbuka untuk berkolaborasi dengan komunitas motor dalam berbagai program, mulai dari kampanye keselamatan berlalu lintas, promosi wisata daerah, hingga kegiatan sosial dan penguatan kapasitas generasi muda.

Ia juga mendorong HoKA MC untuk memperluas jejaring kerja sama dengan komunitas lain, instansi pemerintah, maupun sektor swasta agar semangat kolaborasi yang telah terbangun dapat berkembang menjadi gerakan sosial yang lebih luas dan berkelanjutan.

Perayaan HUT ke-12 HoKA MC dimeriahkan dengan beragam kegiatan, seperti pameran motor klasik, bazar UMKM, pertunjukan musik, serta kegiatan sosial yang melibatkan ratusan pengunjung dari berbagai daerah. Kegiatan ini membuktikan bahwa komunitas motor klasik tidak hanya memperkuat solidaritas internal, tetapi juga menjadi motor penggerak pemberdayaan ekonomi lokal dan pelestarian budaya.

Salah satu pelaku UMKM peserta bazar, Amar dari usaha kuliner Burgerlah, berharap acara semacam ini terus digelar dan dapat mendatangkan manfaat ekonomi nyata bagi pelaku usaha kecil.

“Alhamdulillah, meski cuaca agak kurang mendukung, pengunjung cukup ramai dan ada yang mulai konsumtif. Harapan saya sebagai pelaku UMKM, semoga acara seperti ini terus hidup dan memberi ruang promosi bagi kami. Semoga ramai dan orang-orang terus kembali ke acara seperti ini,” ujarnya.

Acara tahunan HoKA MC ini menunjukkan bahwa komunitas motor klasik di Aceh tidak hanya berfokus pada hobi dan otomotif, tetapi juga menjadi bagian dari kekuatan sosial dan ekonomi yang inklusif di tengah masyarakat.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini