Aceh Singkil – Musibah kebakaran yang melanda asrama santri putra Pondok Pesantren Darul Falah Az-Zamzamiyah di Dusun IV Lae Ijuk, Kampung Gunung Lagan, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, mendapat perhatian serius dari Anggota DPD RI asal Aceh, Tgk. Ahmada MZ.
Sebagai bentuk kepedulian, Tgk. Ahmada MZ langsung mendatangi lokasi pesantren pada Sabtu, 19 Juli 2025. Kedatangannya untuk menyampaikan empati sekaligus memberikan dukungan moril kepada para santri dan pihak pengelola pesantren.
Setibanya di lokasi, Tgk. Ahmada MZ disambut hangat oleh Pimpinan Pesantren, Ustadz Abi Salman S.Pd., atau yang akrab disapa Abi Salman Lae Ijuk (ASLI), bersama para santri. Suasana haru dan keprihatinan mewarnai pertemuan tersebut, namun tetap terselip semangat kebersamaan.
“Saat mendengar kabar kebakaran ini, hati saya sangat terpukul. Saya merasa terpanggil untuk segera hadir ke sini. Kehadiran saya untuk memberikan dukungan moril dan menyemangati para santri agar tidak larut dalam kesedihan,” ujar Tgk. Ahmada MZ.
Ia menegaskan pentingnya bangkit dari musibah dengan penuh optimisme. Menurutnya, pesantren memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam mencetak generasi islami, sehingga perlu terus mendapat perhatian dan dukungan, terlebih saat ditimpa bencana.
Pimpinan Pesantren, Ustadz Abi Salman, mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan perhatian Tgk. Ahmada MZ. Ia menyebut kehadiran senator asal Aceh itu menjadi suntikan semangat bagi seluruh keluarga besar pesantren.
“Kehadiran beliau membuktikan bahwa wakil rakyat peduli terhadap dunia pendidikan, khususnya pendidikan pesantren. Semoga pesantren ini segera pulih dan berkembang lebih baik. Kami juga berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Aamiin,” ungkap Ustadz Abi Salman.
Kunjungan tersebut menjadi simbol nyata kepedulian wakil rakyat terhadap pendidikan keagamaan di daerah terdampak bencana. Diharapkan dengan dukungan berbagai pihak, proses pemulihan dan pembangunan kembali fasilitas pesantren dapat berjalan lancar, sehingga aktivitas belajar-mengajar para santri bisa kembali normal.[]