Banda Aceh – Sebanyak empat pemuda-pemudi asal Aceh terpilih untuk tampil dalam Paduan Suara Gita Bahana Nusantara (GBN) Nasional pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, pada 17 Agustus 2025 mendatang.
Keempat peserta tersebut adalah:
- Muhammad Fathan Boang Manalu (Tenor)
- Ridho Azlan Pratama Situmorang (Bass)
- Ade Prianggi (Bass)
- Layla Fairuza Zahran Sulivan (Sopran)
Mereka terpilih melalui audisi GBN tingkat Provinsi Aceh yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, bertempat di Taman Seni dan Budaya Banda Aceh, pada Rabu, 9 Juli 2025. Audisi ini diikuti oleh 41 peserta dari berbagai kabupaten/kota di seluruh Aceh.
Seleksi dilakukan secara ketat oleh dewan juri profesional, yang menilai berbagai aspek teknis, termasuk teknik vokal, ambitus suara, jenis suara, penampilan, serta kemampuan membaca notasi musik (prima vista).
Kepala Disbudpar Aceh melalui Kepala Bidang Bahasa dan Seni, Nurlaila Hamjah, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan pihak yang terlibat dalam menyukseskan audisi tersebut.
“Kami berterima kasih kepada semua peserta, panitia, dan pihak pendukung. Kegiatan ini bukan sekadar ajang seleksi, tetapi juga ruang edukasi yang mendorong tumbuhnya karakter positif, semangat nasionalisme, dan kecintaan terhadap seni budaya,” ujar Nurlaila dalam sambutannya.
Ia juga menyatakan bahwa kesempatan tampil di Istana Negara merupakan suatu kebanggaan dan pencapaian prestisius bagi anak muda Aceh.
“Mereka adalah duta seni daerah yang akan membawa nama Aceh ke panggung nasional. Kami berharap mereka terus mengembangkan diri dan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya,” tambahnya.
Nurlaila juga mengajak para peserta untuk menjadikan seni sebagai sarana pembentukan karakter, kreativitas, dan produktivitas yang positif.
“Isi hari-hari kalian dengan belajar, berlatih, dan berkarya. Jangan beri ruang bagi kegiatan negatif,” pesannya.
Ajang Gita Bahana Nusantara menjadi momen penting dalam mempererat persatuan dan kesatuan bangsa melalui seni suara, serta menghadirkan semangat kebhinekaan di momentum peringatan hari kemerdekaan Indonesia. Keikutsertaan Aceh dalam kegiatan ini menjadi simbol partisipasi aktif daerah dalam pembangunan karakter bangsa melalui jalur seni dan budaya.[]
