Polres Aceh Barat Gelar Operasi Patuh Seulawah 2025, Fokus Tegakkan Disiplin dan Keselamatan Berlalu Lintas

Editor: Syarkawi author photo


Banda Aceh — Satuan Lalu Lintas Polres Aceh Barat kembali menggelar Operasi Patuh Seulawah 2025 yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia mulai 14 hingga 27 Juli 2025. 

Operasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas sekaligus menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar.

Kapolres Aceh Barat AKBP Yhogi Hadisetiawan, S.I.K., M.I.K., melalui Kasat Lantas IPTU Yusrizal, S.E., mengatakan bahwa Operasi Patuh Seulawah tahun ini menitikberatkan pada aspek keselamatan sebagai prioritas utama dalam berkendara.

“Kami ingin mendorong masyarakat agar lebih disiplin di jalan, demi menekan angka pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas yang kerap memakan korban jiwa,” ujar IPTU Yusrizal kepada awak media, Minggu (13 Juli 2025).

Dalam Operasi Patuh Seulawah 2025 ini, terdapat tujuh jenis pelanggaran prioritas yang menjadi sasaran utama penindakan, yaitu:

  1. Pengendara yang menggunakan handphone saat berkendara;
  2. Pengemudi yang masih di bawah umur;
  3. Pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari satu orang;
  4. Pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm standar SNI, baik pengemudi maupun penumpang;
  5. Pengemudi kendaraan bermotor dalam pengaruh alkohol;
  6. Pengendara yang melawan arus lalu lintas atau menerobos lampu merah;
  7. Pengemudi yang melebihi batas kecepatan yang telah ditetapkan.

Selain penindakan, pihak kepolisian juga akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya keselamatan di jalan raya.

IPTU Yusrizal menegaskan bahwa operasi ini tidak semata-mata untuk melakukan penilangan, tetapi lebih kepada membangun budaya tertib berlalu lintas di tengah masyarakat.

“Mari kita jadikan momen Operasi Patuh Seulawah ini sebagai langkah bersama untuk mewujudkan lalu lintas yang lebih tertib, aman, dan berkeselamatan di Aceh Barat,” pungkasnya.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini