Aceh Barat – Menyikapi ketegangan akibat penyegelan Kantor Keuchik Ujong Tanjong oleh warga, Kapolres Aceh Barat, AKBP Yhogi Hadisetiawan, S.I.K., M.I.K., melalui Kapolsek Meureubo, AKP Agus Purwanto, menginstruksikan upaya mediasi untuk meredam situasi dan mencari solusi damai bersama masyarakat.
Dalam forum yang berlangsung terbuka itu, masyarakat menyampaikan tuntutan terkait transparansi pengelolaan anggaran desa, termasuk dana desa, dana pemberdayaan ekonomi, CSR dari perusahaan, serta dana kompensasi rutin yang diterima gampong.
“Atas arahan dan petunjuk Bapak Kapolres, kami hadir untuk memfasilitasi dialog antara masyarakat dan aparatur gampong. Intinya, semua pihak diimbau untuk mengedepankan musyawarah dan tidak mengambil tindakan sepihak,” tegas AKP Agus Purwanto.
Melalui mediasi ini, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan secara damai. Pemerintahan gampong akan kembali berjalan normal setelah kantor keuchik dibuka kembali pada pukul 11.45 WIB. Selain itu, juga disepakati akan dilaksanakan musyawarah gampong pada Jumat, 11 Juli 2025 untuk membahas secara rinci penyerapan dan penggunaan anggaran selama beberapa tahun terakhir.
Kesepakatan bersama ini mencakup komitmen aparatur gampong untuk lebih transparan dalam pengelolaan dana, serta keharusan untuk mendiskusikan setiap kebijakan anggaran melalui forum musyawarah desa. Penutupan atau penyegelan kantor pemerintahan juga ditegaskan tidak boleh lagi terjadi dan harus dihindari ke depannya.
“Kami dari Polsek Meureubo siap mendampingi jika ada kendala di lapangan. Harapannya, setelah ini tidak ada lagi potensi gesekan. Mari kita bangun kepercayaan dan komunikasi yang sehat antara masyarakat dan pemerintahan desa,” lanjut Kapolsek.
Mediasi berjalan aman dan tertib, serta mendapat apresiasi dari kedua belah pihak sebagai langkah solutif dalam menjaga ketertiban dan keharmonisan di lingkungan Gampong Ujong Tanjong.[]
