Banda Aceh – Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Joko Heri Purwono menerima kunjungan Tim Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri di Aula Machdum Sakti, Senin (14/7/2025).
Kunjungan ini dalam rangka penelitian bertema “Menyelamatkan Generasi Emas, Peran Polri dalam Menanggulangi Kejahatan Narkoba.”
Dalam sambutannya, Kapolresta Banda Aceh menyampaikan kondisi bangunan Mapolresta saat ini yang sudah tua dan dinilai tidak layak pakai oleh Dinas Pekerjaan Umum karena pernah terdampak tsunami. “InsyaAllah tahun depan pembangunan gedung baru akan dimulai,” ujar Kombes Joko.
Ia juga mengimbau seluruh peserta agar mengikuti kegiatan penelitian dengan serius dan memberikan jawaban yang akurat kepada tim Puslitbang. “Koordinasi yang baik akan menghasilkan rekomendasi terbaik bagi institusi Polri,” tegasnya.
Ketua Tim Penelitian, Kombes Pol M. Saefuddin, menjelaskan bahwa penelitian ini merupakan bagian dari program prioritas Puslitbang Polri dalam pengkajian tugas operasional dan pembinaan di tubuh Polri. “Ini bagian dari mendukung transformasi Polri menuju Polri yang Presisi: Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan,” ujarnya.
Menurutnya, peran Polri dalam menanggulangi kejahatan narkoba sangatlah strategis dan krusial. “Narkoba adalah kejahatan luar biasa karena berdampak luas pada individu, masyarakat, bahkan negara. Polri sebagai ujung tombak penegakan hukum harus mampu memutus jaringan peredaran gelap, meningkatkan kualitas penegakan hukum, serta memperkuat sinergitas internal,” jelasnya.
Selain itu, Saefuddin menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemberantasan narkoba, serta upaya pemulihan korban melalui rehabilitasi. “Pencegahan yang tidak maksimal akan berdampak serius, mulai dari peningkatan pengguna narkoba, maraknya peredaran gelap, naiknya angka kriminalitas, hingga rusaknya tatanan sosial dan moral,” katanya.
Ia menambahkan, penelitian ini juga selaras dengan program prioritas nasional untuk memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi serta narkoba. “Kami ingin mendorong kebijakan yang berbasis data atau data driven policy, agar kebijakan yang dihasilkan lebih efektif,” ungkapnya.
Kombes Saefuddin berharap, semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini dapat memberikan data dan informasi secara objektif agar hasil penelitian menjadi rujukan yang akurat bagi pimpinan Polri. “Data yang akurat menjadi dasar bagi kami memberikan masukan kepada pimpinan dalam memperkuat upaya penanggulangan narkoba,” pungkasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Pejabat Utama Polresta Banda Aceh, perwakilan BNK, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dispora, Dinkes, Dinas PMD, Satpol PP dan WH, Kemenag kabupaten/kota, BKKBN, APDESI, organisasi kepemudaan, tokoh masyarakat dan tokoh adat, LSM, serta aktivis anti narkoba.[]