Seleksi Bintara TNI AD Pesan Pangdam IM untuk Calon Bintara PK TNI AD yang Lulus Seleksi

Editor: Syarkawi author photo

 


Banda Aceh Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Kodam IM) resmi mengumumkan hasil Sidang Penentuan Terakhir (Pantukhir) Calon Bintara Prajurit Karier (PK) TNI Angkatan Darat Tahun Anggaran 2025. 

Seleksi yang digelar di Resimen Induk Kodam (Rindam) IM ini menjadi tahap akhir dalam menjaring putra-putra terbaik untuk menjadi prajurit TNI AD yang profesional, berintegritas, dan berjiwa pengabdian tinggi kepada bangsa dan negara.

Dari 426 peserta yang mengikuti seleksi akhir, sebanyak 330 orang dinyatakan lulus dan berhak mengikuti pendidikan pertama. 

Dari jumlah tersebut, 207 orang akan menempuh pendidikan Bintara Infanteri di Rindam IM, sementara 123 orang lainnya akan mengikuti pendidikan kecabangan non-Infanteri di lembaga pendidikan militer TNI AD di luar Kodam IM.

Peserta yang lulus berasal dari berbagai latar belakang sosial ekonomi, mencerminkan keterbukaan seleksi TNI AD. 

Sebanyak 63 orang berasal dari keluarga petani, 18 orang anak yatim, dan 2 orang berasal dari keluarga nelayan. 

Hal ini membuktikan bahwa Kodam IM membuka peluang bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi.

Salah satu kisah inspiratif datang dari Yusran, siswa SMA Kartika XIV-1 Banda Aceh, yang berhasil lolos seleksi ketat ini. 

Yusran, putra dari seorang petani dan ibu rumah tangga, lahir di Lueng Keubeu Jagat, Kecamatan Tripa Makmur, Kabupaten Nagan Raya, pada 29 Desember 2006. Ia menjadi kebanggaan keluarga dan sekolahnya karena berhasil masuk dunia militer melalui jalur seleksi yang kompetitif.

Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han), menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan tim seleksi yang telah bekerja secara objektif, transparan, dan akuntabel.

"Seleksi ini tidak hanya menguji fisik dan akademik, tetapi juga moral, etika, dan semangat pengabdian. Kami mencari putra terbaik yang siap berjuang untuk bangsa," tegas Pangdam IM.

Mayjen Niko Fahrizal juga menegaskan bahwa proses rekrutmen TNI AD, termasuk seleksi Calon Bintara, tidak dipungut biaya alias gratis. Ia meminta masyarakat melapor jika menemukan indikasi pungutan liar atau percaloan.

"Jika ada yang meminta imbalan dengan mengatasnamakan panitia, segera laporkan. Kami akan tindak tegas karena ini mencoreng nama institusi," ujarnya.

Lebih lanjut, Pangdam IM menegaskan bahwa rekrutmen ini bertujuan mencetak prajurit unggul yang siap menjadi garda terdepan menjaga keutuhan NKRI.

"Menjadi prajurit bukan hanya soal fisik, tapi juga soal semangat, loyalitas, dan komitmen terhadap bangsa," katanya.

Pangdam IM juga berpesan agar para calon Bintara mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi pendidikan pertama.

"Selamat kepada para peserta yang lulus. Gunakan kesempatan ini untuk mengabdi dengan tulus dan jadilah prajurit yang membanggakan rakyat dan institusi," pungkasnya.

Pengumuman ini menjadi bukti nyata bahwa Kodam IM konsisten membuka peluang yang adil dan transparan bagi generasi muda Aceh melalui proses seleksi berbasis meritokrasi, demi mencetak prajurit tangguh penjaga kedaulatan bangsa.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini