LHOKSUKON – Ketua TP PKK Aceh, Marlina Muzakir (Kak Na), bersama Plt Kepala Dinas Sosial Aceh, Chaidir, meninjau langsung kondisi banjir yang melanda sejumlah kawasan di Aceh Timur dan Lhoksukon.
Banjir yang merendam Jalan Nasional Banda Aceh–Medan, tepatnya di Gampong Cubrek, Kecamatan Lhoksukon, membuat arus lalu lintas lumpuh total. Banyak kendaraan terpaksa menepi menunggu air surut, sehingga memicu antrean panjang hingga beberapa kilometer.
Rombongan Ketua TP PKK Aceh juga harus menghentikan perjalanan karena tingginya genangan air. Situasi tersebut dimanfaatkan Kak Na untuk turun langsung melihat kondisi warga serta berdialog dengan mereka.
“Di jalur lintas ini, ketinggian air mencapai sekitar satu meter atau sepinggang orang dewasa. Di persimpangan Masjid Lhoksukon bahkan sudah setinggi dada. Sementara di kawasan permukiman lebih tinggi lagi. Menurut keterangan warga, di beberapa rumah, air sudah mencapai plafon,” ujar Kak Na.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada mengingat hujan masih berlangsung dan terus mengikuti arahan pemerintah terkait penanganan banjir.
“Tetap sabar dan selalu waspada karena hujan masih terus turun. Ikuti arahan pemerintah melalui instansi yang berwenang agar penanganan banjir dapat dilakukan dengan baik,” pesan Kak Na.
Di tengah tinjauan, Kak Na turut menolong seorang warga yang mengalami sesak napas akibat panik. Ia menenangkan warga tersebut sambil meminta ajudannya berkoordinasi dengan petugas untuk membawa bantuan perahu karet milik lapas setempat yang kebetulan berada di lokasi.
“Alhamdulillah, ada seorang ibu yang mengalami sesak napas, mungkin karena panik. Setelah diberikan alat bantu pernapasan, warga tersebut berhasil dievakuasi menggunakan perahu karet,” ujar Kak Na.
Dalam kesempatan itu, Kak Na juga menyempatkan diri menghibur sejumlah anak-anak yang bermain di sekitar lokasi banjir. Ia mengumpulkan mereka dan mentraktir jajanan serta gorengan di kios yang masih beroperasi meski ikut terendam air.
Sebelumnya, Kak Na juga berkunjung ke rumah seorang warga yang menampung dua lansia untuk mengungsi. Rumah kedua lansia itu tidak dapat ditempati sementara waktu akibat terendam banjir.
Menutup kunjungannya, Kak Na meminta pemerintah kabupaten dan kota yang wilayahnya terdampak banjir untuk memberikan perhatian khusus kepada kelompok rentan.
“Kaum lansia, anak-anak, dan ibu hamil harus mendapatkan perhatian serius. Periksa kondisi kesehatan mereka secara berkala agar keselamatan mereka terjaga,” pungkasnya. []
