KPA dan Muspika Tangse Gelar Silaturahmi Kebangsaan: Perkuat Sinergi, Kawal Pembangunan, dan Merawat Damai dalam Bingkai NKRI

Editor: Syarkawi author photo

 


Sigli — Dalam upaya memperkuat persatuan serta menjaga keberlanjutan perdamaian di Bumi Serambi Mekkah, Muspika Tangse bersama Komite Peralihan Aceh (KPA) menggelar Silaturahmi Kebangsaan yang melibatkan berbagai unsur masyarakat, mulai dari tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh adat, hingga para keuchik dan masyarakat umum, Senin (17/11/2025).

Kegiatan ini mengangkat tema “Merawat Perdamaian dalam Bingkai NKRI Menuju Pidie Tapuga, Aceh Meusyeuhu dalam Bingkai Syariat”, sebagai bentuk komitmen bersama dalam membangun masa depan Aceh yang damai, kuat, dan bermartabat.

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Tangse, yang hadir mewakili Camat, dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga perdamaian yang telah terjalin sejak penandatanganan MoU Helsinki. 

Menurutnya, rasa aman dan ketenangan yang kini dirasakan masyarakat merupakan anugerah Allah SWT yang harus dirawat dan dijaga bersama.

“Kita pernah merasakan pahitnya konflik. Karena itu, kedamaian harus kita jaga bersama agar pembangunan berjalan lancar. Tanpa damai, tidak ada kemajuan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua KPA Kecamatan Tangse, Junaidi, menyampaikan pesan penuh harapan. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memperkuat silaturahmi dan semangat gotong royong sebagai fondasi dalam membangun Tangse dan Pidie ke arah yang lebih maju.

Ia menegaskan bahwa KPA siap berperan aktif dalam setiap langkah pembangunan, terutama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai pilar utama kemajuan Aceh.

“Bagi kami di KPA, rakyat adalah segalanya. Kami wakafkan jiwa raga kami demi kemajuan rakyat Aceh,” tegasnya.

Acara Silaturahmi Kebangsaan ini turut dihadiri Danramil 16/Tangse Lettu Kav Dian Prayatna, Kapolsek Tangse Iptu Muhammad Jamil, para imum mukim, tokoh adat, tokoh agama, serta para kepala desa se-Kecamatan Tangse. Kehadiran para unsur tersebut menunjukkan kuatnya sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas wilayah.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama sebagai simbol harapan agar perdamaian di Aceh terus terpelihara serta pembangunan di seluruh gampong di Kecamatan Tangse dapat berlangsung secara berkelanjutan.

Para peserta juga meneguhkan komitmen untuk memperkuat ukhuwah, mempererat kebersamaan, dan mengawal pembangunan demi terwujudnya Aceh Meusyeuhu yang maju, bermartabat, dan damai dalam bingkai NKRI.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini