Operasi Zebra Seulawah 2025 Resmi Dimulai: Polda Aceh Imbau Pengendara Lengkapi Surat dan Tertib Berlalu Lintas

Editor: Syarkawi author photo

 


Banda Aceh — Polda Aceh secara resmi menggelar Operasi Zebra Seulawah 2025 yang berlangsung selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November 2025. 

Pelaksanaan operasi ditandai dengan Apel Gelar Pasukan di Mapolda Aceh yang dipimpin oleh Irwasda Polda Aceh Kombes Pol. Djoko Susilo pada Senin, 17 November 2025.

“Operasi ini merupakan bagian dari upaya strategis kepolisian untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas sekaligus memastikan terwujudnya kondisi kamseltibcarlantas yang aman dan kondusif. Karena itu, kami mengimbau seluruh pengendara agar melengkapi surat-surat dan selalu tertib berlalu lintas,” ujar Kombes Pol. Djoko Susilo, membacakan amanat Kapolda Aceh Irjen Pol. Marzuki Ali Basyah.

Ia menjelaskan bahwa dinamika lalu lintas di Aceh terus mengalami peningkatan signifikan. Bertambahnya volume kendaraan bermotor, naiknya mobilitas masyarakat, perkembangan pusat ekonomi dan pariwisata, serta meningkatnya aktivitas publik membuat situasi lalu lintas semakin kompleks.

Kondisi tersebut menuntut polisi lalu lintas untuk lebih responsif dan adaptif. Langkah-langkah sistematis diperlukan untuk mencegah pelanggaran, mengurangi kemacetan, menekan angka kecelakaan, dan menciptakan ruang jalan yang aman bagi seluruh masyarakat.

“Menyikapi hal tersebut, Polda Aceh bersama seluruh jajaran dan instansi terkait melaksanakan Operasi Zebra Seulawah 2025 sebagai operasi kepolisian terpusat,” jelas Djoko.

Dalam paparannya, Djoko menyebutkan hasil analisa dan evaluasi kamseltibcarlantas. Pada tahun 2024 tercatat 152.100 pelanggaran lalu lintas. Sementara pada periode Januari–Oktober 2025, jumlah pelanggaran mencapai 43.000 kasus.

Data kecelakaan lalu lintas juga menunjukkan tren serupa. Berdasarkan aplikasi IRSMS, sepanjang 2024 terjadi 3.445 kecelakaan dengan 648 korban meninggal dunia. Sedangkan Januari–Oktober 2025 tercatat 2.733 kecelakaan dengan 560 korban meninggal dunia.

“Data ini adalah cerminan nyata bahwa tugas kita dalam menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas tidak boleh bersifat normatif, tetapi harus diwujudkan melalui langkah nyata, terarah, dan berkelanjutan,” tegasnya.

Operasi Zebra Seulawah tahun ini mencakup pengawasan menyeluruh terhadap pengendara roda dua maupun roda empat, baik kendaraan pribadi maupun umum.

Fokus pengawasan antara lain kelengkapan administrasi kendaraan, penggunaan helm berstandar SNI, kelayakan dan kesesuaian TNKB, serta aspek teknis lain yang mendukung keselamatan berkendara.

Operasi akan berlangsung di seluruh ruas jalan umum hingga jalan nasional di Aceh melalui kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan, patroli, penyuluhan, edukasi publik, serta penegakan hukum berbasis elektronik dan sistem informasi modern.

Djoko juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat. Personel di lapangan diminta aktif melakukan sosialisasi tertib berlalu lintas kepada komunitas kendaraan, pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Pembinaan langsung mengenai pentingnya disiplin di jalan raya menjadi bagian penting dalam operasi kali ini.

Ia menambahkan bahwa penegakan hukum harus dilakukan secara tegas namun tetap humanis dan persuasif, terutama terhadap pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal.

“Keberhasilan operasi ini bukan diukur dari banyaknya jumlah tilang, tetapi dari menurunnya angka pelanggaran, berkurangnya potensi kecelakaan, serta meningkatnya kesadaran masyarakat. Semakin banyak warga yang patuh aturan, semakin berhasil pula upaya kita menciptakan Aceh yang aman dan tertib,” tutupnya.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini