BANDA ACEH – Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial terus memperkuat pemulihan pascabencana bagi anak-anak terdampak banjir melalui program Layanan Dukungan Psikososial (LDP).
Sabtu (6/12/2025), tim LDP melakukan pendampingan langsung di Kabupaten Bireuen dan Pidie Jaya.
Di Bireuen, sebanyak 80 anak pengungsi dari Desa Blang Panjoh, Kecamatan Peusangan, mengikuti berbagai aktivitas untuk mengurangi trauma serta mengembalikan rasa aman dan nyaman.
Kegiatan ini melibatkan enam personel LDP Dinas Sosial Aceh yang dipimpin Sri Wahyuni, AKS, sebagai bagian dari pendampingan di empat kecamatan sasaran.
Sementara di Pidie Jaya, layanan menyasar 80 anak, 35 lansia, dan dua ibu hamil di dua kecamatan terdampak.
Kegiatan berlangsung di Gedung Taheer Foundation/Dinsos Pidie Jaya dalam dua sesi, pukul 10.00–12.30 WIB dan 17.00–18.00 WIB.
Sebanyak 55 anak mengikuti pendampingan melalui metode role play, art therapy, permainan kerja sama, dan latihan regulasi emosi. Kegiatan dipimpin Rita Mayasari, S.Sos., MPSSp, selaku Penanggung Jawab LDP bersama tujuh personel LDP Dinsos Aceh.
Plt. Kepala Dinas Sosial Aceh, Chaidir, SE., MM., menegaskan bahwa pemulihan psikologis anak tidak boleh berhenti setelah fase tanggap darurat.
“Trauma yang dialami anak-anak harus menjadi perhatian utama. Melalui LDP, kami memastikan mereka tetap merasa aman, ceria, dan mampu bangkit kembali setelah masa sulit,” ujar Chaidir.
Layanan LDP ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan untuk membantu anak-anak dan keluarga mengisi waktu selama berada di pengungsian, menjaga stabilitas emosi, dan menumbuhkan kembali semangat hidup.
Selain layanan psikososial, tim LDP juga melakukan asesmen kebutuhan mendesak pengungsi, seperti minimnya fasilitas sanitasi dan layanan medis tambahan bagi kelompok rentan.
Hasil temuan akan segera dikoordinasikan dengan instansi terkait agar penanganan terpadu berjalan optimal.
“Pemulihan harus mencakup aspek fisik, sosial, hingga kesehatan mental. Tidak boleh ada yang terabaikan,” tegas Chaidir.[]
