Banda Aceh — Polri melalui Polda Aceh mengerahkan satu unit kapal rawa (swamp boat) ke Desa Kutablang, Kabupaten Bireuen, sebagai langkah cepat untuk mendukung mobilitas masyarakat dan penanganan pascabencana di wilayah tersebut.
Kapal rawa bantuan Kapolri tersebut disiagakan guna membantu penyeberangan warga, khususnya untuk pengangkutan barang serta evakuasi masyarakat terdampak, mengingat akses darat di kawasan tersebut belum sepenuhnya pulih akibat bencana.
Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Kombes Pol. Joko Krisdiyanto, S.I.K., mengatakan pengiriman swamp boat ini merupakan bentuk respons cepat Polri terhadap kebutuhan mendesak masyarakat yang mengalami kendala mobilitas pascabencana.
“Polri hadir untuk memastikan aktivitas masyarakat tetap berjalan. Swamp boat ini difokuskan untuk membantu penyeberangan warga, baik untuk angkutan barang maupun evakuasi dalam kondisi darurat,” ujar Joko Krisdiyanto.
Penyerahan sekaligus operasional kapal rawa tersebut juga dibenarkan oleh Juru Bicara Posko Penanggulangan Bencana Pemerintah Aceh, Murthalamuddin.
Menurutnya, bantuan ini sangat dibutuhkan masyarakat yang selama ini terkendala akses penyeberangan akibat dampak bencana.
Kabid Humas Polda Aceh menjelaskan, swamp boat tersebut dioperasikan langsung oleh personel Polri dan dapat digunakan secara gratis oleh masyarakat.
Kapal ini siap digunakan kapan saja sesuai kebutuhan, baik untuk mengangkut barang bantuan maupun mendukung mobilitas warga dalam situasi darurat.
“Kapolri membantu satu unit swamp boat untuk angkutan barang di Kutablang, Bireuen. Kapal ini digunakan secara gratis bagi masyarakat,” jelas Joko Krisdiyanto dalam keterangannya, Jumat (12/12/2025).
Ia menambahkan, untuk mendukung operasional kapal rawa tersebut, Pemerintah Kabupaten Bireuen turut membantu penyediaan bahan bakar minyak (BBM).
Seluruh elemen masyarakat setempat pun menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kapolri atas bantuan swamp boat tersebut.
Kabid Humas menegaskan, Polri akan terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan guna memastikan penanganan bencana berjalan optimal serta kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara cepat dan tepat.
“Ini merupakan bagian dari komitmen Polri untuk selalu hadir di tengah masyarakat, khususnya dalam situasi darurat dan kemanusiaan,” tutupnya.[]
