Kericuhan Dan Kesalah-pahaman pasca Penyaluran bantuan Kebakaran Pajak Inpres Lhokseumawe

Editor: Andi Masta author photo

Lhokseumawe | MeuligoeAceh.Com -
Penyaluran bantuan sembako pasca panik di Mako Satuan Polisi Pamong Praja dan wilayatul hisbah kota Lhokseumawe, sumber bantuan yang berasal dari Pemerintah kecamatan kota Lhokseumawe untuk pedagang-pedagang pasar Inpres diwarnai kericuhan akibat kesalah pahaman. Sabtu 11/07/2020.

penyerahan saluran bantuan sembako pasca panik kebakaran pajak inpres diserahkan secara simbolis oleh pemerintah Kecamatan kota Lhokseumawe di Mako Satuan polisi pamong praja dan WH Kota Lhokseumawe satu hari setelah kebakaran terjadi.

Menurut saksi mata atas nama ibu vita (45) mewakili persatuan komunitas pedagang pajak inpres mengatakan, ",kita berhararap mendapatkan bantuan yang layak dari pemerintah, setidaknya ada beras di dalam bantuan tersebut, karena kami tidak bisa berjualan sementara waktu, ini tiba-tiba disuruh datang suruh Tekken untuk mengambil bantuan, bantuan yang kita lihat tidak sesuai dengan yang diberikan", ujarnya.

Saksi mata lain atas nama ibu hasballah (58), ", kami sudah tidak makan dari kemarin kenapa bantuan yang dapat hanya sarimi 5 bungkus dan telur beberapa butir, kami kurang gizi, bantuan itu tidaklah cukup untuk kami yang bukan hanya sendiri," ujar ibu Hasballah.

menurut data verifikasi lapangan oleh media MeuligoeAceh.Com, seharusnya jumlah penerima bantuan mencapai 510 orang, Bantuan yang diberikan berupa 10 bungkus Indomie, roti unibis 1 bungkus, sarden 1 kaleng, sambal kecap 1 bungkus, telur 7 butir aqua 1 dus dan minyak makan, namun itu pun hanya sebagian pedagang yang mau menerima bantuan tersebut, dan bantuan yang diberikanpun diduga tidak sesuai dengan data.

kericuhan dan ketegangan juga sempat terjadi karena kesalah pahaman, ada sebagian pedagang menganggap teken meneken dan persoalan meminta KTP itu anggapannya bahwa pedagang-pedagang tersebut menyetujui dan mau dipindahkan ke lokasi sementara di TPI Ulee jalan.
Kesalahpahaman tersebut juga diklarifikasi oleh Armadi Kasi trantip kecamatan Banda sakti, beliau tersebut berada di lokasi sebagai perwakilan dari pemerintah Kecamatan untuk mendata dan menyalurkan bantuan pasca panik kebakaran di kota Lhokseumawe.

",kita meminta KTP dan mememinta pedagang untuk meneken sebagai tanda terima bantuan dan juga untuk mencocokkan data penerima bantuan agar tersalurkan sesuai harapan, bukan untuk hal-hal yang macam-macam dan tidak jelas menurut pemahaman sebagian pedagang-pedagang itu, itu hanya salah paham dan ini adalah bantuan pasca panik mohon maaf jika tidak sesuai dengan harapan pedagang, kami hanya menjalankan tugas untuk menyalurkan bantuan pasca panik ini", ujar Armadi.(masta)

Share:
Komentar

Berita Terkini