DPW Partai Gelora Aceh Gelar FGD

Editor: Syarkawi author photo



Banda Aceh – Dewan Pengurus Wilayah Partai Gelora Aceh (DPW Gelora Aceh) menggelar Focus Group Discussion (FGD) Sabtu, 27 Maret 2021 malam. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan yang diinisiasi oleh pengurus DPW Bidang SDM dan Pengembangan kepemimpinan (BangPIM Gelora Aceh).

Momen ini diisi sambil makan malam yang disertai bakar ikan para pengurus dan kader Gelora di Sekretariat DPW Gelora Aceh, Kuta Alam, Banda Aceh.

Peserta yang hadir adalah pengurus DPW Gelora Aceh, DPD Gelora Banda Aceh, dan Aceh Besar.

Ketua Umum DPW Partai Gelora Aceh Fuady Sulaiman mengatakan, partai Gelora memiliki cita-cita besar, yang menjadi kekuatan 5 besar di dunia, dimulai dengan memahami sejarah bangsa dan negara Indonesia.

“Secara khusus, tentunya perang Aceh-Belanda adalah salah satu puzzle besar Bangsa Indonesia yang tidak bisa diabaikan,” kata Fuady mengawali diskusi.

DPW Partai Gelora Aceh dalam konsolidasi dan tapak tilas ini juga membahas perjuangan Rakyat Aceh terhadap Belanda yang begitu mengharukan. Hingga menjadi residu konflik dalam pemerintahan Republik Indonesia di era Orde Lama dan puncaknya di masa Orde Baru.

Salah satu tema yang dibahas adalah Sejarah 148 tahun ultimatum Perang Aceh yang dilakukan Belanda pada tanggal 26 Maret 1873. Poin penting yang didiskusikan juga meliputi tema tentang Aceh dan Indonesia.

“Peristiwa ini menjadi perang paling mahal bagi Belanda. Tidak hanya dana, 4 Jendral Perang Belanda ikut gugur dalam perang Aceh. Hingga kini sejarah Aceh melakukan perlawanan terhadap Belanda menjadi catatan kelam dalam sejarah kolonialisasi bangsa eropa di bumi nusantara,” ujarnya.

Oleh karena itu, inilah kehadiran Partai Gelora Indonesia yang ikut memberikan kesadaran sejarah secara kolektif ke hadapan publik. Apalagi secara khusus Aceh pernah menjadi negeri yang termasuk dalam 5 besar kerajaan Islam di dunia.

“Ini tentu saja menjadi modal motivasi tersendiri bagi Gelora Aceh dalam mewujudkan Indonesia menjadi 5 besar dunia,” harap Fuady.

Dalam kegiatan diskusi ini, ikut juga dibahas beberapa tema dan fenomena terkini yang di alami masyarakat Aceh dalam hubungan Jakarta dan Aceh.

Daya tawar Aceh di mata pemerintah pusat, Isu seputar Pilkada Aceh, persoalan tata kelola hubungan legislatif dan eksekutif serta upaya untuk mewujudkan cita-cita kemandirian ekonomi Aceh dengan berbagai sumber potensi alam dan sumber daya yang berlimpah.

“Diskusi-diskusi seperti ini akan kembali digelar secara periodik bagi pengurus Gelora Aceh dengan tema-tema yang lebih substantif solutif bagi Aceh dan Indonesia,” tutup Fuady selaku Ketua DPW Gelora Aceh.(**)
Share:
Komentar

Berita Terkini