Ini Hasil Kerja Tim, Kadis Disdik Uswatuddin Terima Penghargaan dari Bupati

Editor: Syarkawi author photo

 


TAKENGON – Bupati Aceh Tengah memberikan Piagam Penghargaan peringkat satu ke Dinas Pendidikan setempat, yang telah bekerja keras selama ini membuat inovasi baru dalam mengenalkan dan mempertahankan kearifan lokal, seperti; penganan lokal, pakaian Kerawang Gayo, berbahasa Gayo setiap Kamis.

Untuk penghargaan Uswatuddin sangat berterimakasih kepada Bupati Aceh Tengah yang telah mempercayakan dinas yang dipimpinya memperoleh juara satu.

"Ini semua diperoleh karena kerja tim yang solid Dinas Pendidikan,” kata Uswatuddin, Sabtu (27/02/2021).

Inovasi ini muncul menurut Uswatuddin, saat ini anak-anak sekolah sudah tidak lagi mengenal makanan daerah seperti Lepat, Gutel, Brahrom dan masih ada yang lainya. Padahal makan itu adalah makanan yang sehat dan bermanfaat bagi tubuh.

“Nah, sekarang sekolah-sekolah telah tersedia makanan itu dan anak-anak sangat diterapkan disekolah,” ujar Uswatuddin.

Lain itu pengunaan bahasa daerah, pihak dinas pendidikan mengasah beberapa waktu sangat perlu diterapkan satu hari dalam seminggu, mengunakan bahasa daerah.

“Kita khawatir anak-anak dan orang dewasa tidak lagi mengunakan bahasa lokal dalam berinteragsi, ini sangat berbahaya dan bisa hilang bahasa daerah,” kata Uswatuddin begitu juga dengan pakaian Kerawang yang sudah di Perbubkan oleh Bupati Shabela Abubakar.

Menurut Uswatuddin, dijaman tehnologi saat ini kearifan lokal kian tergeser dengan maraknya dunia Getget dan segala aplikasi yang masuk ke masyarakat, sehingga membuat kearifan lokal dan makanan-makanan lokal yang kian tergeser “anya” di pasar rakyat.

Tidak hanya baju kerawang gayo dan bahasa gayo yang diwajibkan satu hari, lain itu membuat gerbang sekolah setingkat SD dan SMP dengn motif berkerawang Gayo, sehingga melarang kearifan lokal yang kental dalam suasana belajar disekolah.

Bupati Aceh Tengah dalam arahanya memberikan penghargaan kepada beberapa dinas lainya berharap, teruslah berinovasi untuk memajukan daerah dengan tidak meningalkan kearifan lokal.

“Hanya kearifan lokal yang bisa menyelamatkan menciptakan Gayo kedepan dan kearifan lokal selalu dicari di daerah ini. Kalau semua hilang tentu kita semua akan sedih dan sulit untuk mengerakanya kembali, ”tutup Bupati Shabela Abubakar. (Advertorial)(***)

Share:
Komentar

Berita Terkini