AS Mau Kirim “Mimpi Buruk Rusia” ke Ukraina, Apa Tuh?

Editor: Syarkawi author photo

 

Foto: Drone Switchblade (Dok: source U.S. Dod)

Meuligoeaceh.com – Amerika Serikat (AS) akhirnya memutuskan untuk mengirimkan persenjataan ke Ukraina untuk menahan laju serangan Rusia. Tak tanggung-tanggung ratusan misil dan juga ribuan senjata bernilai US$ 800 juta (Rp 12,3 triliun) diberikan Washington kepada Kyiv.

Dalam laporan terbaru CNN International Kamis (17/3/2022), Paman Sam disebut sumber juga akan mengirimkan Mimpi Buruk Rusia drone bunuh diri Switchblade. Drone ini memiliki ukuran kecil namun hulu ledak yang dibawa dapat membentuk ledakan yang lebih besar saat terjadi benturan.

Switchblade juga dikenal hemat biaya dengan harga masing-masing sekitar US$ 6.000. Sejauh ini, ada dua jenis Switchblade yakni tipe 300 dan 600. Dua drone yang dibuat oleh AeroVironment itu memiliki perbedaan di daya jelajah.

Switchblade 300 yang lebih kecil dapat mencapai target hingga 6 mil jauhnya. Sesuai dengan spesifikasi yang disediakan oleh perusahaan. Sedangkan Switchblade 600 yang lebih besar dapat menyerang lebih dari 20 mil jauhnya. Kedua sistem dapat diatur dan diluncurkan dalam beberapa menit.

Dalam tulisannya, seorang pengamat militer AS, Brent M. Eastwood menyebut Switchable sebagai “mimpi buruk” bagi Rusia. “Switchblade serbaguna, dengan satu model yang dapat menargetkan tentara musuh dan model lainnya yang dapat mengejar tank dan kendaraan lapis baja,” katanya sebagaimana dikutip dari 19fortyfive.

Selama digunakan militer AS, diyakini drone ini telah mensukseskan beberapa misi militer. Salah satu yang diyakini adalah Switchblade digunakan untuk membunuh Jenderal Iran Qasem Soleimani pada tahun 2020.

Soleimani merupakan komandan pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam. Ia dibunuh ketika berada di Irak atas perintah langsung mantan Presiden AS Donald Trump.

Sebelum dari AS, Ukraina saat ini memiliki drone Bayraktar buatan Turki. Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov blak-blakan menyebut kecemasan Moskow akan kehadiran Bayraktar.

Ketakutan ini pun dibuktikan dalam beberapa video yang diberikan oleh simpatisan Ukraina di media sosial. Terlihat Bayraktar mampu menghancurkan konvoi militer Rusia dan merusak beberapa tank.

Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Hingga 21 hari perang, Kremlin belum berhasil menggulingkan pemerintahan Ukraina.

sumber : cnbcindonesia”

Share:
Komentar

Berita Terkini