Tanpa Status Bencana, Mane Tetap Berjuang di Tengah Padam Listrik

Editor: Syarkawi author photo

 


Sigli — Wilayah Kecamatan Mane, Kabupaten Pidie, tidak tercatat sebagai daerah terdampak langsung bencana banjir maupun longsor yang melanda sejumlah kawasan di Aceh. 

Tidak ada air bah yang merendam permukiman, tidak pula longsor yang memutus akses jalan. Namun, di balik kondisi geografis yang relatif aman tersebut, Mane menghadapi tantangan lain yang tak kalah berat: padamnya listrik dalam waktu cukup panjang.

Padamnya listrik bukan sekadar membuat gelap ruangan. Kondisi ini turut memutus akses komunikasi, menghambat sistem digital, serta memperlambat proses administrasi pelayanan publik yang bergantung pada jaringan dan daya listrik. 

Di wilayah pedalaman, situasi tersebut kerap menjadi krisis yang senyap, luput dari perhatian, namun berdampak besar terhadap aktivitas pemerintahan dan pelayanan masyarakat.

Meski demikian, pelayanan publik di Kecamatan Mane tidak berhenti. Aparatur kecamatan bersama tenaga kesehatan tetap menjalankan tugas di tengah keterbatasan. 

Dengan fasilitas seadanya, mereka membuka perangkat kerja, mengisi daya telepon seluler secara bergantian, serta menyesuaikan pola kerja agar layanan kepada masyarakat tetap berjalan.

Bahkan, tenaga kesehatan dari UPTD Puskesmas Mane memindahkan sementara aktivitas administrasi ke Kantor Camat Mane demi memastikan pelayanan kesehatan tidak terhenti. 

Semangat kebersamaan dan tanggung jawab menjadi kunci utama agar tugas tetap terlaksana meskipun kondisi jauh dari ideal.

Di tengah situasi tersebut, keberadaan jaringan internet satelit Starlink milik Suryani yang berada di kantin Kantor Camat Mane menjadi penopang penting. 

Saat jaringan konvensional terganggu dan listrik belum sepenuhnya stabil, koneksi satelit tersebut memungkinkan pengiriman laporan, pengolahan data, serta koordinasi lintas sektor tetap berjalan.

Kondisi yang dialami Kecamatan Mane menunjukkan bahwa krisis tidak selalu hadir dalam bentuk bencana alam yang kasatmata. Padamnya listrik berkepanjangan di wilayah pedalaman merupakan tantangan nyata yang berdampak langsung pada pelayanan publik, meski kerap tidak masuk dalam kategori status bencana.

Apa yang terjadi di Mane menjadi potret ketahanan aparatur dan tenaga pelayanan yang jarang terekspos. Pelayanan tetap hidup bukan semata karena fasilitas yang memadai, melainkan karena komitmen dan kesadaran akan tanggung jawab kepada masyarakat.

Dari Mane, kita belajar bahwa pengabdian tidak selalu lahir dari situasi ideal. Ketika listrik padam dan jaringan terbatas, semangat melayani tetap menemukan jalannya—sunyi, sederhana, namun penuh makna.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini