Sekda Aceh Sapa Pamhut dan Para Guru

Editor: Syarkawi author photo
Sekda Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes, didampingi para Asisten, Staf Ahli Gubernur Aceh dan Kepala SKPA, mengikuti Zikir dan Doa bersama memohon dijauhkan dari wabah dan bencana Covid-19 yang juga diikuti oleh seluruh ASN Pemerintah Aceh secara virtual dari kantor masing-masing, di Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh, Kamis, (30/6/2022).


BANDA ACEH – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, dr. Taqwallah M.Kes., mengikuti zikir dan doa pagi, di Restoran Meuligoe Gubernur Aceh, Kamis 30 Juni 2022.

Dalam kegiatan yang juga diikuti seluruh Kepala SKPA dan Kepala Biro di Lingkungan Setda Aceh itu, Sekda menyapa para petugas pengamanan hutan (Pamhut) dan para guru dari beberapa SMA serta SMK.

Pamhut yang disapa Sekda adalah dari BPKH Rikit Gaib. Sekda menyebutkan jika kinerja Pamhut kini mulai ada perbaikan.

Selain itu, kantor Pamhut kini juga sudah tertata lebih rapi. “Alhamdulillah mulai ada perubahan. Tolong terus ditingkatkan,” kata Sekda.

Selanjutnya Sekda juga menyapa para Kepala Cabang Dinas dan Kepala Sekolah. Mereka melaporkan kondisi dan perkembangan pendidikan di daerah. Selain itu, kepada Sekda juga dilaporkan persentase kelulusan SNMPTN siswa.

Di mana berapa persen dari siswa kelas 3 yang lulus diterima perguruan tinggi negeri.

“Di Lhokseumawe, yang paling banyak lulus diterima SNMPTN adalah SMAN 1 Lhokseumawe. Sebanyak 90 dari 180 siswa kelas tiga yang lulus,” kata Kacabdin Lhokseumawe.

Sementara dari Aceh Besar, sekolah yang paling banyak siswanya diterima SNMPTN adalah SMA Modal Bangsa.

Para guru dan kepala sekolah, terutama SMK juga menyampaikan kondisi sekolah dan jurusan unggulan.
Seperti SMKN 1 Baktiya. Sekolah itu punya jurusan unggulan Teknis dan Bisnis Perbengkelan Sepeda Motor dan Jurusan Komputer.

Beberapa alumni ada yang membuka bengkel sendiri, bekerja di Freeport di Papua serta membuka percetakan di Jakarta.

Selain itu, di laboratorium perbengkelan, juga menyediakan jasa servis. Di mana kendaraan para siswa, guru dan masyarakat umum yang tinggal di sekitaran laboratorium bisa menyerviskan kendaraannya di sana.

Sekda mengatakan, inovasi itu bisa dilakukan SMK lainnya. Minimal selain menambah pendapatan, juga bisa menjaga laboratorium tetap terawat dan bersih saat tidak dipakai praktikum oleh siswa. []”

Share:
Komentar

Berita Terkini