Banda Aceh - Pada tanggal 23 Juli setiap tahunnya, Indonesia memperingati Hari Anak Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap hak-hak anak. Untuk memperingati momen ini, Kapolsek Jajaran Polresta Banda Aceh menjadi pembina upacara di sekolah-sekolah dalam wilayah tugasnya.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli mengatakan, peran Kapolsek dalam memimpin upacara di sekolah adalah sebagai simbol kehadiran pemerintah dan penegak hukum yang memberikan perhatian terhadap perlindungan hak-hak anak, Senin (24/7/2023).
KBP Fahmi melanjutkan bahwa Kapolsek dapat memberikan sambutan singkat tentang pentingnya peringatan Hari Anak Nasional dan hak-hak anak yang perlu dihormati oleh masyarakat.
Selain itu, Kapolsek juga dapat menjelaskan tentang tugas dan peran Polisi dalam melindungi anak-anak dari kekerasan, pelecehan, dan eksploitasi. Keterlibatan Kapolsek dalam acara ini dapat mengedukasi anak-anak mengenai pentingnya keselamatan dan perlindungan, tuturnya.
Dalam mengemban sebagai pembina upacara, Kapolsek dapat berkolaborasi dengan sekolah untuk menyiapkan rangkaian acara yang sesuai dengan tema Hari Anak Nasional. Misalnya, dengan mengadakan pemutaran film pendidikan tentang hak-hak anak, pertunjukan teater, atau kegiatan kreatif lainnya yang melibatkan anak-anak.
Selain itu sambungnya, Kapolsek juga dapat menyampaikan pesan kepada siswa untuk menjaga keamanan dan ketertiban di sekolah serta tidak terlibat dalam tindakan melawan hukum yang dapat membahayakan diri mereka sendiri atau orang lain.
Melalui keterlibatan Kapolsek dalam pembinaan upacara di sekolah, diharapkan anak-anak dapat lebih memahami dan menghargai hak-hak mereka serta memahami peran penting Polisi dalam melindungi kepentingan mereka.
“Dengan demikian, peringatan Hari Anak Nasional dapat menjadi momen yang berarti dalam mengedukasi anak-anak tentang pentingnya melindungi hak-hak mereka”, sambung KBP Fahmi.
Untuk memberikan semangat kepada pelajar, di Hari Anak Nasional seluruh Kapolsek jajaran memberikan hadiah berupa sarana alat olahraga guna menunjang kegiatan ekstra kurikuler, pungkasnya.[]
