Festival Fashion Show, Aceh Miliki Desainer Luar Biasa

Editor: Syarkawi author photo


Festival fashion show ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8. Di sini, para desainer menampilkan elemen budaya daerah dengan sentuhan gaya modern.

Sekeretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Cut Nurmalita mengatakan, saat ini perkembangan dunia fashion di Aceh mengalami peningkatan dalam beberapa tahun ini.

Sebagai daerah yang kaya dengan budaya dan tradisi, Aceh memiliki potensi besar untuk menghasilkan tren fashion yang unik dan inovatif.

Nurmalita mengungkapkan saat memasuki ruangan, ia sempat melewati koridor sebelah kanan dan melihat boot desainer. “Sangat luar biasa baju yang tampil di sana, dan tentu mereka harus diberikan apresiasi yang luar biasa kepada para desainer yang luar biasa,” kata Nurmalita, Selasa 7 November 2023.

Nurmalita menjelaskan, kegiatan festival busana itu dibagi menjadi tiga kegiatan utama yaitu festival busana tradisi, festival busana kreasi, dan festival busana inovasi.

Pada festival busana tradisi mengangkat tema “delegasi of Aceh” atau warisan budaya daerah Aceh, dengan menampilkan ragam busana tradisi Aceh dari berbagai daerah di Aceh. Menurutnya, ini  menjadi sarana dalam menyampaikan pesan mengenai keindahan dan karakter tradisi masing-masing daerah atau etnis yang ada di Aceh.

Sedangkan festival busana kreasi, mengangkat tema the culter” atau perayaan kebudayaan yang akan menampilkan pakaian yang digunakan sehari-hari dengan unsur kebudayaan Aceh, dan memiliki kesan yang lebih menarik.

Festival busana inovasi mengangkat tema “ordinary to ordinary”, maksudmya busana dengan kebudayaan Aceh yang diolah sekreatif mungkin dan turut mempertimbangkan isu tertentu, sehingga busana yang dihasilkan dapat menjadi solusi yang bermanfaat bagi pengguna maupun lingkungan disekitarnya.

Nurmalita melihat, Aceh kaya dengan wasta daerah yang menjadi modal para desainer lokal untuk mengembangkan produknya, bahkan sudah selayaknya dikembangkan dan menjadi kebanggaan Indonesia, khususnya masyarakat Aceh.

“Kita sangat bangga tenun dari Aceh tampil di Paris Fashion week dan dikenakan Aril Tatum desain Didik Maulana,” tambahnya.

Tak hanya itu, kata dia, pada Agustus lalu salah satu tenun dari Aceh Timur, Palalo juga sudah mulai merambah ke kancah internasional. “Kami berharap para desainer Aceh terus termotivasi untuk berkarya dan mengembangkan skill agar tidak tergurus modernisasi,” terangnya.

Nurmalita menjelaskan, kegiatan festival tersebut memiliki dampak yang luas biasa pada industri fashion, terutama busana muslim. Dimana saat ini industri fashion memiliki daya tarik diberbagai negara.

Pihaknya berupaya dengan seluruh model yang sudah dimiliki Aceh mampu membawa karya desainer ke ranah nasional dan internasional. “Dunia ini sangat menuntut kreativitas, inovasi, kolaborasi yang disusun berdasarkan riset dan pengetahuan para desainer,” ucapnya.

Selain itu, ia juga melihat fashion di Aceh sudah sangat bagus dan memiliki nilai kretivitas luar biasa, bahkan karya dari mereka juga sudah dipasarkan. “Saya akan sangat salut jika mereka konsen untuk menampilkan kekhasan Aceh pada desainnya,” tutur Nurmalita.

Nurmalita juga berharap pada ajang festival fashion ini pihaknya mencoba agar desainer Aceh lebih dikenal lagi, juga mampu memotivasi desainer baru supaya mereka mampu meningkatkan lagi kreativitasnya demi merangkai budaya Aceh yang luar biasa.

Untuk mewujudkan harapan itu, Nurmalita menyebutkan desainer Aceh terutama yang baru bergabung di dunia fashiom harus terus mengasah kreativitasnya, agar tidak kalah bersaing dan mampu dilirik. “Mereka juga harus mampu memanfaatkan budaya dan apa yang ada di Aceh,” terangnya.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini