Aceh Selatan – Pj Bupati Aceh Selatan, Cut Syazalisma, menghadiri kegiatan Milad ke-111 Muhammadiyah yang dilaksanakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Aceh Selatan di komplek Masjid At-taqwa Muhammadiyah Padang Bakau, Kecamatan Labuhanhaji Kabupaten Aceh Selatan.
Kegiatan Milad ke-111 Muhammadiyah dan Maulid yang dilaksanakan oleh PCM Padang Bakau dan PDM Aceh Selatan ini mengusung tema “Ikhtiar Menyelamatkan Semesta”. Jalannya kegiatan ini turut diamankan oleh Personel Polres Aceh Selatan serta Anggota KOKAM Aceh Selatan.
Pj Bupati Aceh Selatan menyampaikan bahwa, Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang besar dan berwawasan maju, di usianya yang telah melewati satu abad ini, Muhammadiyah senantiasa hadir dan menjalankan peran sebagai pembawa pencerahan dalam menghadapi berbagai permasalahan dan menjawab tantangan zaman.
“Muhammadiyah telah menjadikan dakwah Islam yang berkemajuan sebagai motor pembaharuan akan pemhaman agama yang terbuka pada kemajuan ilmu pengetahuan dengan karakter moderat yang sejuk dan teduh,” ucap Cut Syazalisma.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh, H.Taqwaddin, menyampaikan Muhammadiyah tidak melarang menyelenggarakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dalam Kitab Tarjih atau Himpunan Putusan Tarjih dinyatakan bahwa Maulid Nabi tidak dilarang dan juga tidak diwajibkan. Itu ijtihadiyah, yang bermakna bahwa warga Muhammadiyah boleh memperingati Maulid Nabi.
Taqwaddin juga menyampaikan, milad Muhammadiyah saja diperingati, masak milad Nabi Muhammad tidak disemarakkan. Hanya saja perayaan Maulid Nabi jangan sampai menimbulkan kemudharatan yang justru melanggar perintah Allah.
Misalnya, jangan sampai karena kesibukan memeriahkan maulid Nabi mengakibatkan ibu-ibu dan juga bapak-bapak tidak melaksanakan kewajiban salat.
“Ini yang tidak boleh dalam Muhammadiyah. Hukum menunaikan salat adalah wajib, sedangkan merayakan maulid Nabi hukumnya boleh,” tegas Taqwaddin, yang juga Hakim Tinggi Ad Hoc Tindak Pidana Korupsi.
Dalam rangka memperingati hari lahirnya Muhammadiyah ke-111, 18 November 1912, Taqwaddin menguraikan bagaimana sejarah perjuangan Kiyai Haji Ahmad Dahlan dalam melahirkan pergerakan Muhammadiyah hingga menjadi organisasi dengan manajemen terbaik dan memiliki aset terbanyak di dunia.
Aset kekayaan Muhammadiyah pada 2022 antara lain 11.198 Masjid Taqwa/mushalla, 7.651 sekolah, 174 Perguruan Tinggi, 340 Pasantren, 457 rumah sakit, 318 panti asuhan, 54 panti jempol, 82 panti rehabilitasi cacat, tanah wakaf 21 juta meter, yang total nilai aset diperkirakan mencapai Rp1000-an triliun.
Dalam ceramah milad dan maulid Nabi, Taqwaddin mewakili Ketua PWM Aceh memberi apresiasi tinggi kepada Ketua PDM Aceh Selatan, Ustadz Ashar yang telah menyelenggarakan acara milad Muhammadiyah dengan sangat baik dan semarak.
“Apresiasi yang tinggi juga saya berikan kepada Pj Bupati Aceh Cut Syalisma,” tegasnya.
Taqwaddin mencatat pernyataan penting dari Pj Bupati bahwa organisasi tempat bertemu dan bersatu, bukan untuk bertinju.
“Pernyataan ini sangat dalam maknanya, dan kiranya ini akan menjadi pedoman bagi PDM Aceh Selatan memanej organisasi yang besar ini. Terima kasih Pak Pj Bupati,” pungkas Dr Taqwaddin yang juga Dosen FH USK. (red/InfoPublik)