Lomba Geulayang Tunang merupakan serangkaian kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8. Lomba ini diadakan sebagai bentuk melestarikan kembali permainan tradisional Aceh.

Panitia Pelaksana, Zulkarnain menyebut, ada dua kategori Geulayang Tunang yang diperlombakan pada PKA ke-8 ini, yakni layang ikat dan layang tarik. Untuk layang ikat sudah dilangsungkan pada Selasa, 7 November 2023.

“Layang ikat ini diperlombakan dengan cara diikat, sedangkan layang tarik diulur dulu 1000 meter, lalu ditarik sampai batas yang ditentukan panita,” kata Zulkarnaini, Rabu, 8 November 2023.

Zulkarnaini mengatakan, antusiasme masyarakat yang menyaksikan lomba Geulayang Tunang ini cukup tinggi. Layang dengan ragam warna yang menghiasi langit Banda Aceh itu mampu memakau ratusan penonton.

“Penonton Geulayang Tunang kali ini lebih banyak daripada pada PKA-7, kebetulan saya juga panitia pada PKA sebelumnya,” sebut Zulkanaini.

Juri Geulayang Tunang, Idris menuturkan, lomba Geulayang Tunang kategori ikat yang diperlombakan kemarin melahirkan lima kontingen terbaik, yakni Subulussalam sebagai juara I, Nagan Raya juara II, dan Aceh Tenggara juara III.

“Kemudian Banda Aceh peringkat empat dan Aceh Barat Daya (Abdya) peringkat lima,” ujar Idris, Rabu, 8 November 2023.

Sementara Geulayang Tunang kategori tarik, kata Idris, diperlombakan pada Rabu, 8 November 2023. Sejak pukul 10.00 WIB, puluhan peserta telah memadati area perlombaan.

“Untuk tampilnya menyesuaikan kondisi angin, kemungkinan tampilnya sore hari sekitar jam 16.30 WIB,” sebut Idris.

Idris menuturkan, pemenang Geulayang Tunang di dua kategori itu ditentukan melalui penilaian siapa yang terdepan. “Pemenangnya dinilai siapa paling tegak atau terdepan posisi layangnya,” jelas Idris.[]