Banda Aceh - Dalam upaya meningkatkan efektivitas penyaluran zakat dan infak untuk pengurangan kemiskinan, Baitul Mal Aceh (BMA) mengadakan audiensi untuk membahas indikator kemiskinan sebagai basis data penyaluran bantuan.
Acara ini dilaksanakan di aula kantor BPS Aceh, yang turut dihadiri oleh Ketua Badan BMA Mohammad Haikal, Kepala Sekretariat BMA Amirullah, serta sejumlah pejabat terkait, Senin (23/9/2024).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Ahmadriswan Nasution, menyampaikan bahwa angka kemiskinan tidak dapat dilihat hanya dari pendapatan semata, melainkan juga dari konsumsi makanan rumah tangga. "Walaupun pendapatan rumah tangga besar, namun jika konsumsi makanan mereka kecil, ini dapat menjadi indikasi adanya kemiskinan," jelas Ahmadriswan.
Menurutnya, konsumsi makanan merupakan salah satu indikator penting untuk menilai kesejahteraan masyarakat secara lebih komprehensif.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan BMA Mohammad Haikal menyatakan bahwa ia sependapat dengan pandangan yang disampaikan oleh BPS.
Haikal menegaskan bahwa pemahaman tentang kemiskinan harus lebih mendalam dan menyeluruh agar penyaluran zakat dan infak bisa tepat sasaran. “Dengan indikator yang lebih komprehensif, kita bisa memastikan bahwa zakat dan infak sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Sekretariat BMA, Amirullah, juga menambahkan bahwa BMA akan memanfaatkan data dan informasi dari BPS untuk memperkuat proses penyaluran bantuan. “Kami akan berkoordinasi dengan BPS dalam mengumpulkan dan memanfaatkan data kemiskinan. Ini penting agar program pengentasan kemiskinan yang dijalankan BMA dapat memberikan dampak yang lebih signifikan,” kata Amirullah.
Audiensi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membangun sinergi antara BMA dan BPS untuk memastikan penyaluran zakat dan infak yang lebih efektif dan tepat sasaran, sehingga angka kemiskinan di masyarakat dapat terus ditekan dan kesejahteraan masyarakat miskin dapat meningkat.[InfoPublik]