Dua Windu Pidie Jaya

Editor: Syarkawi author photo

DUA WINDU PIDIE JAYA

Penulis : Dr. Teuku Ahmad Dadek, SH, MH.
ISBN :
Cover : Soft Cover
Halaman : 278 Halaman
Berat : 750 gr
Ukuran : 21 x 29 cm

Meuligoeaceh.com - Pidie Jaya merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Aceh yang memiliki keindahan alam, potensi ekonomi, dan kekayaan budaya yang melimpah. Sejak terbentuk pada tahun 2007 melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2007, Pidie Jaya telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam berbagai sektor. 

Namun, perjalanan dua windu (16 tahun) kabupaten ini tidak terlepas dari tantangan besar, salah satunya adalah gempa bumi dahsyat pada 7 Desember 2016. 

Buku ini hadir untuk mengabadikan perjalanan tersebut, sekaligus menjadi pijakan bagi masa depan Pidie Jaya yang lebih baik. 

Selama dua windu terakhir, Pidie Jaya telah mencatat berbagai pencapaian yang patut diapresiasi. Sektor pertanian dan perikanan menjadi andalan utama, dengan padi, kakao, dan hasil laut sebagai komoditas unggulan. 

Pemerintah daerah juga berhasil mengembangkan infrastruktur dasar, seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum, yang mendukung aktivitas ekonomi masyarakat. Dalam bidang pendidikan, tingkat partisipasi masyarakat dalam pendidikan formal terus meningkat, meskipun masih terdapat tantangan dalam penyediaan lapangan kerja yang memadai bagi lulusan. 

Demografi Pidie Jaya yang didominasi oleh penduduk usia produktif merupakan potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Meski banyak kemajuan yang telah dicapai, Pidie Jaya masih menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan perhatian serius. 

Salah satu tantangan utama adalah risiko bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, tsunami, bahkan likuefaksi. Gempa bumi tahun 2016 mengakibatkan kerusakan besar pada infrastruktur, perumahan, dan ekonomi masyarakat. 

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya pembangunan yang berbasis mitigasi bencana. Sejak bencana tersebut, pemerintah dan masyarakat Pidie Jaya telah melakukan berbagai upaya pemulihan, mulai dari rekonstruksi infrastruktur hingga pemulihan sosial-ekonomi. Namun, tantangan masih ada, terutama dalam memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan tidak hanya bersifat sementara.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini