Panen Perdana Padi : Dorong Capaian Serapan Gabah untuk Swasembada Pangan

Editor: Syarkawi author photo

 


Pidie – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan optimalisasi Serapan Gabah (Sergab) di Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie, Koramil 12/Sakti menginisiasi panen padi perdana di area persawahan Gampong Riweuk pada Kamis (13/2/2025).

Kegiatan ini merupakan langkah konkret untuk memastikan pencapaian target Sergab di wilayah tersebut berjalan maksimal. Panen padi perdana ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pidie, Hasballah, S.P., anggota DPRK Pidie H. Anwar Usman (Komisi III bidang Pertanian dan Perekonomian), unsur Forkopimcam Sakti, Kepala Cabang Kejaksaan Negeri (Kacabjari) Sakti, Kepala Lapas Sakti, Kepala Cabang Bulog Pidie, serta berbagai pihak terkait lainnya.

Sebelumnya, untuk mempersiapkan capaian optimal Sergab, Danramil 12/Sakti Kapten Inf Yunus Emha, S.Pd., S.H., telah menggelar rapat koordinasi bersama instansi terkait, termasuk Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sakti dan Forum Geuchik Kecamatan Sakti, guna menyusun strategi pencapaian target serapan gabah.

Panen perdana diawali dengan pemotongan padi menggunakan combine harvester (alat pemanen padi modern), diikuti sesi foto bersama, serta pemotongan padi seluas sekitar 1 hektare hingga selesai. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan coffee break bersama Kepala Dinas Pertanian Pidie di sekitar area persawahan.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pidie menyampaikan beberapa poin penting terkait pencapaian Sergab:

1. Apresiasi kepada Petani dan Pemangku Kepentingan

Kadistan Pidie mengapresiasi kerja keras para petani, unsur Forkopimcam Sakti, serta BPP Pertanian Kecamatan Sakti yang telah berkontribusi dalam menyukseskan program swasembada pangan. Ia berharap panen perdana ini menjadi momentum awal untuk memaksimalkan Sergab, mengingat Kecamatan Sakti memiliki lahan pertanian terluas di Kabupaten Pidie.


2. Pentingnya Pemahaman kepada Petani

Para petani diminta untuk memahami bahwa hasil panen berupa gabah kering harus dijual ke Bulog dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah, yakni Rp6.500,- per kilogram. Jika ada pihak yang membeli dengan harga lebih rendah, petani diminta segera melaporkannya ke Bulog.


3. Optimisme dalam Produksi Padi

Dengan luas panen perdana sekitar 1 hektare, diharapkan target produksi gabah dapat tercapai. Selama ini, faktor seperti masa tanam, ketersediaan air/irigasi, pupuk, serta pengendalian hama masih teratasi dengan baik di wilayah tersebut.


4. Pengawasan Harga Gabah

Pemerintah dan seluruh pihak terkait diminta untuk memastikan harga gabah petani tetap stabil di angka Rp6.500,- per kilogram. Jika ada pihak yang membeli dengan harga lebih rendah, maka harus segera dilaporkan ke Bulog. 

Namun, dalam pelaksanaannya, tetap harus mempertimbangkan kearifan lokal masyarakat Pidie dan mengedepankan musyawarah mufakat demi kesejahteraan petani.

Danramil 12/Sakti, Kapten Inf Yunus Emha, menegaskan bahwa momentum panen perdana ini harus menjadi motivasi bagi para petani untuk terus meningkatkan kualitas pertanian, baik dalam pola tanam maupun pemeliharaan pasca panen.

"Kita semua harus bekerja cepat dan cerdas dalam mengelola lahan pasca panen, mengingat ke depan kita akan menghadapi musim gadu yang sering kali diwarnai kondisi kering dan kemarau. Koramil 12/Sakti bersama instansi terkait, Geuchik, Gapoktan, serta Keujreun di Kecamatan Sakti akan terus memberikan dukungan penuh demi tercapainya ketahanan pangan di wilayah ini," ujar Danramil 12/Sakti.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak serta kesadaran para petani dalam menjaga produktivitas pertanian, diharapkan Kecamatan Sakti dapat menjadi salah satu lumbung pangan utama di Kabupaten Pidie, serta berkontribusi dalam mewujudkan program swasembada pangan nasional.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini