Aceh Besar — Aroma nasi gurih dan kuah beulangong menggoda dari dapur-dapur warga Desa Tampok Blang, Kecamatan Sukamakmur,Kamis (1/5/2025).
Pagi itu, bukan hanya petani dan tokoh adat yang berkumpul, tetapi juga hadir sosok yang sudah akrab di tengah masyarakat: Serda Catur Prastowo, Babinsa Koramil 02/Sukamakmur.
Ia hadir dalam acara Kenduri Blang, tradisi turun-temurun yang digelar masyarakat Aceh sebagai bentuk syukur dan doa bersama menjelang musim tanam Gadu dan Rendengan.
Tak hanya hadir sebagai tamu, Serda Catur tampak larut dalam suasana kekeluargaan, ikut menikmati hidangan dan berbincang santai dengan warga.
“Kenduri Blang ini bukan hanya soal makan bersama, tapi lebih dari itu, ini tentang harapan dan kebersamaan. Kami semua ingin musim tanam berjalan lancar dan hasil panennya melimpah,” ujar salah satu warga sambil menyuguhkan segelas kopi kepada Babinsa.
Bagi Serda Catur, kegiatan seperti ini adalah bagian penting dari tugasnya sebagai Babinsa. "Kehadiran saya di sini untuk mempererat silaturahmi, sekaligus mendukung semangat gotong royong dan kearifan lokal yang masih kuat di desa ini," ungkapnya dengan senyum hangat.
Dalam suasana yang penuh kekeluargaan, para petani juga saling bertukar cerita dan pengalaman seputar pertanian. Doa bersama pun dilantunkan dengan harap, agar sawah yang mereka garap nanti diberi hasil terbaik oleh Allah SWT.
Kehadiran Babinsa dalam kegiatan adat seperti Kenduri Blang menjadi bukti bahwa sinergi antara TNI dan masyarakat tak hanya terjadi di lapangan, tapi juga tumbuh dalam budaya dan tradisi.
Sebuah kolaborasi yang sederhana, namun bermakna besar untuk ketahanan pangan dan keharmonisan desa.
Dari kenduri yang hangat dan penuh doa itu, Desa Tampok Blang menatap musim tanam dengan semangat baru — bersama Babinsa, bersama harapan.[]
