Cegah Radikalisme, Polsek Mataram Bersama Densus 88 dan TNI Pasang Spanduk Imbauan di Titik Strategis

Editor: Syarkawi author photo

 


Mataram, NTB Dalam upaya mencegah penyebaran paham-paham berbahaya seperti intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme, Polsek Mataram Polresta Mataram Polda NTB bersinergi dengan Densus 88 Satgaswil NTB, unsur TNI, dan Pemerintah Kota Mataram. 

Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pemasangan spanduk imbauan di berbagai titik strategis wilayah hukum Polsek Mataram, pada Sabtu (05/07/2025).

Kapolsek Mataram, AKP Mulyadi, S.H., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah preventif untuk menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap berbagai bentuk ancaman yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

“Melalui visualisasi yang jelas dan mudah dipahami, pesan anti-radikalisme ini lebih efektif menjangkau masyarakat. Spanduk kami pasang di depan Mapolsek Mataram, persimpangan jalan, dan pusat keramaian,” ujar AKP Mulyadi.

Spanduk-spanduk tersebut berisi pesan kebangsaan, ajakan menjaga kerukunan antarumat beragama, serta peringatan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang bersifat memecah belah. 

Masyarakat juga didorong untuk berperan aktif dengan segera melaporkan bila menemukan indikasi aktivitas mencurigakan yang mengarah pada radikalisme atau terorisme.

Kegiatan ini turut melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, serta para pemuda. Hal ini menunjukkan bahwa penanggulangan radikalisme bukan hanya tanggung jawab aparat, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa.

“Kolaborasi adalah kunci. Melibatkan tokoh-tokoh lokal akan membuat pesan ini lebih mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat,” tambahnya.

AKP Mulyadi berharap masyarakat semakin tanggap dan menjadi bagian dari garda terdepan dalam menolak masuknya paham-paham yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Pencegahan harus dimulai dari lingkungan terkecil. Kami ingin masyarakat menjadi agen perubahan—menjadi penyejuk, bukan pemecah,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, Polri bersama instansi terkait menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan dan kedamaian melalui pendekatan edukatif yang menyentuh langsung hati masyarakat.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini