Banda Aceh — Asosiasi Keluarga Pers Indonesia (Akpersi) Aceh secara resmi menyatakan dukungan penuh terhadap program pemerintah mengenai penyediaan makanan bergizi gratis bagi masyarakat.
Program yang menjadi salah satu prioritas nasional tersebut dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, menekan angka stunting, serta memperkuat ketahanan pangan, khususnya di Aceh yang masih menghadapi tantangan di bidang gizi dan kesehatan.
Dalam pernyataan resminya, jajaran pimpinan Akpersi Aceh menilai bahwa program ini merupakan terobosan penting yang tidak hanya menyasar pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dengan tersedianya makanan bergizi yang dapat diakses secara gratis, masyarakat dari berbagai latar belakang ekonomi—terutama keluarga kurang mampu—memiliki peluang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan gizi harian mereka.
Ketua Akpersi Aceh, Thaifuri, menjelaskan bahwa program ini menjadi peluang penting untuk memperkuat sinergi antara institusi pendidikan kesehatan dan pemerintah.
Menurutnya, lembaga pendidikan tinggi kesehatan tidak hanya berfokus pada pengajaran dan praktik klinik, tetapi juga memikul tanggung jawab moral dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Program makanan bergizi gratis adalah langkah konkret pemerintah yang sangat sejalan dengan visi kami untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan berdaya. Karena itu, kami memberikan dukungan penuh, termasuk melalui kegiatan edukasi, pendampingan, dan penelitian terkait gizi masyarakat,” ujarnya.
Pentingnya Gizi dalam Pembangunan Kesehatan
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kecukupan gizi berperan vital dalam perkembangan fisik dan mental seseorang.
Kekurangan gizi, terutama pada anak-anak, dapat menimbulkan dampak jangka panjang seperti hambatan pertumbuhan, rendahnya kemampuan konsentrasi, hingga meningkatnya risiko penyakit.
Di sejumlah wilayah Aceh, kasus stunting dan anemia masih ditemukan dan memerlukan intervensi berkelanjutan.
Karena itu, program makanan bergizi gratis dinilai sebagai langkah tepat untuk menjawab tantangan tersebut.
Akpersi Aceh menegaskan bahwa kualitas gizi sama pentingnya dengan ketersediaan makanan itu sendiri. Para dosen dan mahasiswa keperawatan disebut siap memberikan edukasi dan advokasi terkait pentingnya konsumsi makanan bergizi seimbang.
Peran Pendidikan Tinggi Kesehatan dalam Implementasi Program
Akpersi Aceh menilai keberhasilan program akan lebih optimal dengan dukungan akademisi dan tenaga kesehatan.
Kampus tidak hanya memberikan dukungan moral, tetapi juga menyediakan sumber daya manusia untuk membantu sosialisasi, pendampingan gizi, serta pemantauan kesehatan penerima manfaat.
Dalam waktu dekat, Akpersi Aceh berencana menyusun modul edukasi gizi bagi mahasiswa dan masyarakat umum.
Modul ini akan digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat di berbagai desa binaan. Mahasiswa juga akan dilibatkan dalam program monitoring tumbuh kembang anak, pemeriksaan kesehatan dasar, serta survei perilaku konsumsi pangan.
Pembina Akpersi, T. Khairol Razi, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
Kolaborasi dengan Puskesmas dan Lembaga Terkait
Untuk memperkuat peran dalam program ini, Akersi Aceh membuka peluang kolaborasi dengan puskesmas, dinas kesehatan, serta lembaga swasta di bidang pangan dan gizi. Kerja sama ini dinilai penting agar intervensi gizi berjalan efektif dan tepat sasaran.
Beberapa program kolaboratif yang telah dibahas antara lain:
- penyuluhan gizi bagi ibu hamil dan menyusui,
- pelatihan pengolahan makanan bergizi bagi kader desa,
- pemeriksaan kesehatan gratis di daerah terpencil.
Mahasiswa dan dosen Akpersi Aceh akan berperan sebagai tenaga pendamping untuk mendukung tenaga kesehatan di lapangan.
Dampak Jangka Panjang bagi Aceh
Aceh sebagai provinsi dengan kondisi geografis dan budaya yang beragam masih menghadapi tantangan di bidang kesehatan masyarakat.
Program makanan bergizi gratis dipandang sebagai salah satu solusi untuk menekan angka kekurangan gizi pada ibu, balita, dan anak usia sekolah.
Akpersi Aceh menyebut bahwa keberhasilan program akan berpengaruh besar pada masa depan pembangunan daerah.
Anak-anak yang terpenuhi kebutuhan gizinya berpeluang tumbuh menjadi generasi sehat, cerdas, dan produktif, sehingga dapat meningkatkan daya saing Aceh di masa depan.
Selain itu, program ini membantu meringankan beban ekonomi keluarga berpenghasilan rendah.
Ketika kebutuhan pangan bergizi terpenuhi secara gratis, masyarakat dapat mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan lain seperti pendidikan, kesehatan, atau perumahan.
Komitmen Berkelanjutan Akersi Aceh
Akpersi Aceh menegaskan bahwa dukungan terhadap program makanan bergizi gratis bersifat berkelanjutan.
Sebagai institusi pendidikan kesehatan, Akpersi berkomitmen terus berkontribusi melalui kegiatan akademik, penelitian, serta pengabdian masyarakat.
“Kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah menyediakan kebijakan dan fasilitas, sementara kami menyediakan sumber daya manusia, edukasi, dan pendampingan. Dengan kolaborasi yang kuat, kami optimis program ini akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat Aceh,” ungkap pihak kampus.
Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan seperti Akpersi Aceh, program makanan bergizi gratis diharapkan berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat luas, terutama bagi masyarakat rentan yang membutuhkan perhatian khusus.[]
