Banda Aceh — Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh bersama Pemerintah Aceh meresmikan Rumah Produksi UMKM Capli, industri pengolahan cabai pertama di Aceh, Kamis, 13 November 2025.
Fasilitas ini menjadi bagian dari rangkaian Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Aceh 2025, yang digagas untuk memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga cabai di daerah.
Acara peresmian berlangsung di Desa Deah Glumpang, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, dihadiri oleh Kepala Perwakilan BI Aceh Agus Chusaini, dan Kepala Biro Perekonomian Setda Aceh Sari Nurmalisa Sungkar yang mewakili Gubernur Aceh.
Turut hadir pula anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kota Banda Aceh, pelaku UMKM, serta kelompok tani.
Kehadiran rumah produksi tersebut menandai langkah penting dalam hilirisasi sektor pertanian Aceh.
UMKM Capli, yang dikenal sebagai produsen sambal hijau khas Aceh, kini memiliki fasilitas modern yang mampu menyerap hasil panen cabai dari ratusan petani lokal.
Upaya ini diharapkan dapat memperkuat rantai pasok pangan dan mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah.
“Rumah Produksi Capli bukan sekadar simbol inovasi, tapi bukti nyata kolaborasi antara BI, pemerintah daerah, dan pelaku usaha untuk menjaga inflasi pangan tetap terkendali,” ujar Agus Chusaini. “Kami berharap langkah ini menginspirasi UMKM lain untuk terus tumbuh.”
Dalam sambutan Gubernur Aceh yang dibacakan oleh Sari Nurmalisa Sungkar, pemerintah menyampaikan apresiasi atas dukungan BI terhadap penguatan industri pangan lokal.
“Kreativitas UMKM Capli menunjukkan bahwa tantangan bisa diubah menjadi peluang. Pemerintah Aceh berkomitmen memperkuat sinergi agar harga pangan tetap stabil dan kesejahteraan masyarakat meningkat,” ujarnya.
Selain peresmian rumah produksi, kegiatan GNPIP Aceh 2025 juga mencakup sejumlah program penguatan sektor pangan, di antaranya:
- Penyerahan bantuan sarana pertanian kepada tiga kelompok tani — Agro Sentral, Rahmat Bersama, dan Kuta Gunong — berupa alat pertanian, pupuk, dan pelatihan teknis.
- Distribusi 500 bibit cabai untuk mendukung program urban farming di Deah Glumpang dan Gampong Baru.
- Pelatihan pengolahan tanah dan budidaya cabai bagi kelompok tani, mencakup teknik pemupukan, pengendalian hama, dan penggunaan teknologi sederhana.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan Gerakan Panen Cabai Bersama di kelompok binaan BI, Ceulah Beumaju di Desa Lamjabat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan Aceh per Oktober 2025 tercatat sebesar 4,66 persen (year-on-year).
Melalui sinergi antara BI, Pemerintah Aceh, TPID, dan pelaku usaha, provinsi ini menargetkan inflasi dapat ditekan ke kisaran 2,5 ± 1 persen sesuai sasaran nasional.
Langkah hilirisasi pangan ini diharapkan tidak hanya menstabilkan harga, tetapi juga memperkuat daya saing UMKM dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Aceh.[]
