Di Tengah Hujan Deras dan Dentuman Rapai, Wabup Syukri Resmi Buka Meunasah Krueng Fair 2025

Editor: Syarkawi author photo

 


KOTA JANTHO Suasana Lapangan Sepak Bola Persima Meunasah Krueng, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, pecah oleh tepuk tangan dan sorak warga saat Wakil Bupati Aceh Besar, Drs. H. Syukri A. Jalil, memukul rapai sebagai tanda dibukanya Meunasah Krueng Fair 2025, Jumat malam (14/11/2025). 

Meski hujan deras mengguyur sejak sore, antusiasme masyarakat justru semakin membludak, menjadikan acara ini momentum bersejarah bagi Gampong Meunasah Krueng.

Acara pembukaan turut dihadiri Kepala DPMG Aceh Besar Carbaini S.Ag, Kepala DLH Muwardi SH, Plt Kepala Diskopukmdag Drs. Sulaimi M.Si, Sekdis Dikbud Fakhrurrazi SE, Wakil Ketua TP-PKK Aceh Besar Hj. Nurul Fazli S.Ag, unsur Forkopimcam, perangkat gampong, serta ribuan warga.

Unik, langka, dan aneh tapi nyata

Dalam sambutannya, Wabup Syukri mengapresiasi kreativitas masyarakat Meunasah Krueng yang mampu menggelar kegiatan berskala besar di tingkat gampong.

“Menurut saya, Meunasah Krueng Fair ini sangat unik, langka, dan aneh tapi nyata. Baru kali ini ada gampong di Aceh Besar yang mampu menggelar acara sebesar dan selengkap ini. Ini luar biasa dan patut dicontoh,” ujarnya, disambut tepuk tangan meriah warga yang tetap bertahan di bawah rintik hujan.

Wabup menilai kekompakan masyarakat menjadi faktor kunci terselenggaranya kegiatan tersebut. Hujan lebat tak menyurutkan semangat warga untuk hadir memeriahkan fair perdana di tingkat gampong itu.

“Bahkan kecamatan pun belum pernah menggelar fair seperti ini. Meunasah Krueng hari ini menciptakan sejarah,” tambahnya.

Wabup Syukri berharap Meunasah Krueng Fair dapat menjadi barometer bagi gampong lain dalam mengembangkan UMKM berbasis masyarakat. Ia menegaskan bahwa penguatan UMKM merupakan bagian dari visi-misi Bupati Aceh Besar terpilih.

“Kami berharap fair ini membawa manfaat nyata bagi pelaku UMKM, khususnya UMKM lokal Meunasah Krueng. Penilaian kegiatan dan lomba juga harus benar-benar fair, sesuai namanya,” tegasnya.

Keuchik Meunasah Krueng, Almuyadi Rianto, menjelaskan bahwa kegiatan ini lahir dari kondisi gampong yang memiliki penduduk padat dengan profesi beragam, seperti pedagang, pekerja kreatif, pelaku UMKM, dan seniman.

“Dengan potensi masyarakat yang besar, kami perlu menyediakan wadah untuk menampilkan kemampuan, kreativitas, dan produk warga. Dari situlah Meunasah Krueng Fair lahir,” ujarnya.

Kegiatan ini mengusung tema “Menggali Potensi, Menyatukan Tradisi dan Inovasi”, menggambarkan perpaduan budaya lokal dengan kreativitas masyarakat modern.

Meunasah Krueng Fair 2025 menyajikan bazar UMKM, lomba masak khas Aceh, lomba tari kreasi, lomba mewarnai, lomba nasyid/shalawat, panggung hiburan rakyat, permainan anak-anak, hingga atraksi seni pemuda gampong.

Menariknya, 85 persen biaya kegiatan bersumber dari dana desa, sementara sisanya berasal dari donatur yang mendukung semangat pemberdayaan masyarakat.

Dengan antusiasme masyarakat yang begitu besar, Meunasah Krueng Fair 2025 bukan sekadar event seremonial. Ia menjadi simbol kreativitas, kebersamaan, dan komitmen masyarakat untuk menghadirkan perubahan positif di gampong.

Di bawah rintik hujan, dentuman rapai dari tangan Wakil Bupati bukan hanya membuka acara, tetapi juga menandai lahirnya inspirasi baru bagi gampong-gampong lain di Aceh Besar.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini