Polisi Evakuasi Pria Diduga ODGJ Terlantar di Jalur Banda Aceh–Medan, Wujud Respons Humanis Polres Pidie Jaya

Editor: Syarkawi author photo

 


Meureudu – Personel Polsek Ulim Polres Pidie Jaya mengevakuasi seorang pria yang diduga mengalami depresi atau gangguan jiwa (ODGJ) setelah ditemukan dalam kondisi terlantar di Jalan Banda Aceh–Medan, tepatnya di depan MAN 2 Pidie Jaya, Gampong Dayah Baroh, Kecamatan Ulim, Sabtu malam, 15 November 2025.

Kapolres Pidie Jaya AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, melalui Kasi Humas AKP Mahruzar Hariadi, menyampaikan bahwa langkah cepat itu merupakan bentuk kehadiran Polri dalam memberikan pertolongan kepada warga yang membutuhkan.

“Begitu menerima laporan dari masyarakat, personel Polsek Ulim langsung menuju lokasi. Saat ditemukan, pria tersebut dalam kondisi lemah dan diduga pingsan karena kelelahan berjalan kaki,” ujarnya.

Pria berinisial IK (26), warga Kecamatan Samanga, Kabupaten Bireuen, ditemukan tanpa mengenakan baju, hanya memakai celana pendek, serta basah kuyup akibat diguyur hujan. 

Warga yang melintas merasa khawatir dan melapor ke Polsek Ulim untuk meminta bantuan.

Personel Polsek Ulim bersama warga setempat memberikan pertolongan awal dan berupaya menyadarkan pria tersebut. 

Setelah kondisi awalnya membaik, petugas kemudian mengevakuasinya menggunakan mobil patroli ke RSUD Pidie Jaya untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.

Polisi juga berkoordinasi dengan pihak medis RSUD Pidie Jaya terkait penanganan dan perawatan lanjutan terhadap pria tersebut.

Polres Pidie Jaya menegaskan bahwa tindakan cepat ini merupakan salah satu bentuk pendekatan humanis Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

“Polres Pidie Jaya akan terus hadir untuk masyarakat, menjadi penolong bagi siapa pun yang membutuhkan, karena polisi ada untuk warga,” tegas AKP Mahruzar.

Langkah ini sejalan dengan motto Polda Aceh “Meutuah Sabe Tajaga, Aceh Mulia,” yang menempatkan nilai kemanusiaan dan keselamatan warga sebagai prioritas utama.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini