Banda Aceh – Pimpinan Wilayah Ikatan Wartawan Online (PW IWO) Aceh resmi menunjuk Ismail Zein sebagai Ketua Pengurus Daerah (PD) IWO Kota Banda Aceh.
Penunjukan ini dilakukan setelah PW IWO Aceh mengambil alih kewenangan kepemimpinan PD IWO Banda Aceh yang sebelumnya dijabat oleh Fitriani.
Dalam keterangan resminya, PW IWO Aceh menyampaikan bahwa keputusan tersebut diambil berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi, khususnya Bab IX Pasal 2 (poin 1, 2, dan 3), Pasal 6 tentang Pelimpahan Wewenang Ayat 1, serta Bab IV Pasal 1 Ayat 1, Pasal 2 Ayat 2 Huruf A–D, dan Pasal 5 Ayat 1–3.
PW IWO menegaskan, langkah ini ditempuh demi menjaga kelancaran roda organisasi dan kesinambungan program kerja di tingkat daerah, serta merupakan tindak lanjut atas rekomendasi Dewan Etik.
Penunjukan Ismail Zein dilakukan setelah musyawarah internal PD IWO Kota Banda Aceh yang dipimpin Pelaksana Harian (Plh) Mulyadi, yang ditunjuk PW IWO Aceh pasca-pengambilalihan kepengurusan.
Pengambilalihan ini tidak terlepas dari persoalan hukum berupa somasi pengacara Nazarullah terhadap Fitriani atas dugaan penipuan, di mana somasi tersebut ditujukan kepada “Ketua PD IWO Kota Banda Aceh” dan ditembuskan ke PW IWO Aceh serta PP IWO di Jakarta.
Ketua PW IWO Aceh, Chairan Manggeng, menjelaskan bahwa pihaknya bersama Dewan Etik telah berupaya memfasilitasi penyelesaian persoalan tersebut.
“Kami sudah memanggil kedua pihak untuk memberikan penjelasan langsung di hadapan pengurus PW dan Dewan Etik. Namun, Saudari Fitriani tidak memenuhi undangan tersebut. Sebaliknya, pihak Nazarullah hadir dan memberikan keterangan. Sikap ini sangat kami sesalkan, sehingga akhirnya Dewan Etik bermusyawarah untuk mengambil keputusan,” ujar Chairan.
Ia menambahkan, untuk menjaga stabilitas organisasi, PW IWO Aceh menunjuk Kabid OKK, Mulyadi, sebagai Plh Ketua sebelum ditetapkannya ketua definitif.
Dengan ditunjuknya Ismail Zein sebagai Ketua PD IWO Kota Banda Aceh, PW IWO Aceh berharap seluruh anggota tetap solid dan menjaga integritas organisasi.
“Kami berharap seluruh anggota dapat bekerja secara profesional, menjaga marwah organisasi, serta mematuhi pantang larang IWO agar persoalan serupa tidak terulang,” tutup Chairan.(*)
