Banda Aceh — Kodam Iskandar Muda terus memperkuat respons penanganan banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah penyediaan air bersih melalui pengoperasian Mobil Reverse Osmosis (RO).
Pada Senin, 1 Desember 2025, Batalyon Zeni Tempur 16/Dhika Anoraga (Yonzipur 16/DA) mengerahkan satu unit Mobil RO untuk memenuhi kebutuhan air minum warga di berbagai titik terdampak bencana.
Akses air bersih menjadi kebutuhan mendesak setelah banyak sumber air warga tercemar lumpur, sampah, dan material banjir, sehingga tidak layak konsumsi.
Dalam kondisi itu, Mobil RO milik Yonzipur 16/DA menjadi solusi cepat dengan kemampuan memproduksi air minum higienis langsung di lapangan.
Mobil RO dilengkapi sistem penyaringan berbasis membran semipermeabel yang mampu menghilangkan kontaminan, ion, bakteri, hingga virus.
Teknologi ini dapat mengolah berbagai jenis sumber air—termasuk air yang keruh atau terkontaminasi—menjadi air layak minum.
Sistem bergerak ini dapat dipindahkan ke berbagai lokasi sesuai kebutuhan dan beroperasi menggunakan panel kontrol terpusat untuk mempercepat proses produksi.
Air yang dihasilkan dapat langsung dikonsumsi warga, sementara air sisa proses penyaringan dapat dimanfaatkan kembali untuk keperluan lain seperti mencuci peralatan atau membersihkan lingkungan.
Penggunaan Mobil RO dinilai lebih efisien dibandingkan distribusi air minum kemasan dalam jumlah besar selama masa tanggap darurat.
Kodam IM juga memastikan Mobil RO akan digerakkan secara bergiliran ke daerah lain yang masih terisolasi akibat banjir dan longsor. Personel Yonzipur 16/DA terus melakukan peninjauan untuk menentukan titik prioritas distribusi.
Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Joko Hadi Susilo, S.I.P., mengapresiasi kerja satuan yang telah bergerak cepat membantu masyarakat di tengah medan yang sulit. Ia menegaskan bahwa penyediaan air bersih menjadi salah satu fokus utama dalam masa darurat kemanusiaan.
“Satuan Zeni Tempur memiliki peran strategis dalam operasi kemanusiaan. Selain membuka akses dan memperbaiki jembatan darurat, mereka juga memastikan sarana pendukung seperti air bersih dan sanitasi dapat tersedia,” ujarnya.
Pangdam juga memerintahkan agar operasi Mobil RO diperkuat dengan koordinasi bersama pemerintah daerah, BPBD, dan lembaga kemanusiaan untuk memastikan distribusi air tepat sasaran. Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada warga yang kesulitan mendapatkan air minum akibat akses terputus atau sumber air tercemar.
“Kehadiran TNI adalah bagian dari tugas untuk membantu mengatasi kesulitan rakyat. Setiap personel harus cepat, tanggap, dan tulus dalam melayani masyarakat pada situasi krisis,” kata Pangdam.
Ia berharap pengoperasian Mobil RO dapat meringankan beban masyarakat terdampak serta menjaga ketersediaan air bersih selama masa pemulihan. Pangdam juga mengajak semua pihak meningkatkan semangat gotong royong agar Aceh dapat bangkit lebih cepat dari bencana.[]
