BANDA ACEH – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bersama Pemerintah Aceh mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap maraknya hoaks yang beredar selama penanganan bencana hidrometeorologi di Aceh.
Imbauan itu disampaikan Pranata Humas Ahli Madya Komdigi, Wiaji Cahyaningrum, SE., MM, dalam konferensi pers di Media Center Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Aceh, Selasa (2/12/2025).
Wiaji menyebutkan, banyak informasi palsu beredar selama bencana, yang berpotensi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Contohnya, isu 400 korban yang dikabarkan akan dimakamkan secara massal, hingga peringatan palsu soal kenaikan air yang disebut memicu tsunami di Pidie Jaya. Menurutnya, seluruh informasi tersebut tidak berdasar dan bukan berasal dari kanal resmi pemerintah.
“Masyarakat diminta tidak menyebarkan informasi bohong selama penanganan bencana untuk mencegah kepanikan dan dampak negatif,” ujar Wiaji.
Selain itu, ia mendorong generasi muda di Aceh aktif membuat konten positif sebagai upaya melawan hoaks.
“Ini menjadi counter yang efektif untuk menurunkan penyebaran berita palsu di ruang digital,” katanya.
Wiaji juga menekankan tiga langkah utama bagi masyarakat dan media sebelum membagikan informasi: memeriksa kebenaran informasi, mengacu pada kanal resmi pemerintah, serta melaporkan setiap dugaan hoaks melalui layanan pengaduan Komdigi.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat literasi digital dan membantu masyarakat tetap mendapatkan informasi akurat selama bencana.[]
