Menteri Bahlil Turun Langsung, Percepat Pemulihan Listrik dan Distribusi BBM di Aceh

Editor: Syarkawi author photo

 


Bireuen – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, turun langsung ke Kabupaten Bireuen, Selasa (2/12/2025), untuk mengecek kondisi infrastruktur energi pasca-banjir dan longsor di Provinsi Aceh.

Bahlil hadir bersama Dirut PLN, Dirut Pertamina, dan beberapa pejabat ESDM. Rombongan mendarat di Lapangan Yonif 113 Bireuen menggunakan helikopter, kemudian meninjau lokasi tower listrik yang rusak, termasuk jalur transmisi Bireuen – Arun.

Di lokasi, Bahlil memberikan arahan langsung kepada tim teknis PLN agar percepatan perbaikan dilakukan secara menyeluruh dan terukur, mengingat jalur transmisi tersebut merupakan suplai utama listrik ke sejumlah kabupaten/kota di Aceh.

"Sekarang waktunya kita kerja untuk Ibu Pertiwi. Medannya tidak gampang, tapi ini panggilan untuk mengabdi kepada negara dan rakyat," ujar Bahlil.

Bahlil juga meninjau lokasi material tower emergency (TE) dan proses optimasi logistik perbaikan tower, serta menyambangi posko bantuan dan pengungsian untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.

Pemulihan listrik dari pembangkit di Arun dan Nagan Raya akan dilakukan dengan pemasangan tower listrik emergency dalam waktu dua hari, dilanjutkan penyambungan kabel yang rusak. Target pemulihan listrik di Banda Aceh dan Aceh Bagian Barat ditetapkan selesai paling cepat pada 5–6 Desember 2025.

Berdasarkan data PLN, 12 tower transmisi pada beberapa jalur SUTT 150 kV mengalami kerusakan, menyebabkan gangguan listrik di wilayah seperti Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Selatan, dan Aceh Singkil. Hingga kini, 153 dari 263 penyulang (58,2%) telah kembali normal, dengan 6.844 dari 9.669 gardu distribusi (70,8%) menyala, melayani 727.735 pelanggan (69,7%).

Untuk mengatasi antrean BBM, Kementerian ESDM memberikan relaksasi regulasi pembelian BBM di daerah terdampak, sehingga masyarakat Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tidak perlu lagi menggunakan barcode.

Distribusi BBM yang terhambat akibat putusnya jalur darat kini dialihkan via laut dan udara menggunakan drum, bekerjasama dengan Kementerian PU untuk pemulihan jalur darat.

"BBM ada, tapi distribusi terhambat. Kita mulai kirim via laut dan udara dengan jerigen dan drum sambil bekerja sama dengan kementerian teknis untuk membuka akses jalan," kata Bahlil.

Menteri Bahlil mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan mengikuti informasi resmi pemerintah. 

Pemerintah berkomitmen mempercepat pemulihan agar aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat Aceh kembali normal.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini