![]() |
| Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, S.IP, bersama SKPA terkait rapat penanganan Bencana Aceh, secara Zoom dengan Menko PMK di ruang rapat Sekda, Banda Aceh,Senin, 1/12/2025. |
BANDA ACEH – Pemerintah Aceh meminta dukungan cepat dari pemerintah pusat untuk memperkuat penanganan tanggap darurat bencana yang masih berlangsung di sejumlah wilayah provinsi tersebut.
Permintaan ini disampaikan Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, dalam rapat virtual bersama Kemenko PMK, Kemensos, Kemendagri, Kementerian PUPR, serta pemerintah provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat, pada Senin (1/12/2025).
Dalam pertemuan itu, Nasir menegaskan tiga kebutuhan mendesak yang memerlukan intervensi pemerintah pusat:
1. Evakuasi Warga yang Terisolasi
2. Penambahan Logistik Darurat
Aceh melaporkan stok logistik, terutama beras dan kebutuhan pokok, mulai menipis. Distribusi bantuan terhambat karena banyak akses darat masih terputus.
3. Pemulihan Konektivitas dan Infrastruktur Darurat
Beberapa jembatan dilaporkan putus total, menghambat mobilisasi bantuan. Pemerintah Aceh meminta Kementerian PUPR mengirimkan dukungan untuk pembangunan jembatan dan akses darurat sesegera mungkin.
Nasir juga menyoroti kebutuhan transportasi udara berkapasitas besar, khususnya untuk pengiriman bantuan ke daerah dataran tinggi yang masih terisolasi.
“Kami butuh Hercules untuk mendistribusikan sedikitnya 500 ton logistik ke Aceh Tengah dan Bener Meriah. Stok kebutuhan masyarakat di sana hanya cukup untuk dua hari lagi,” tegasnya.
Pemerintah Aceh berharap respons cepat pemerintah pusat dapat mencegah memburuknya kondisi masyarakat terdampak, terutama di wilayah yang hingga kini masih sulit dijangkau.[]
