UPT Leungah Aceh Besar Dinilai Potensial untuk Pengembangan Kemiri, Cabai, dan Pisang

Editor: Syarkawi author photo

 


Kota Jantho Kawasan UPT Leungah di Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar dinilai sangat potensial untuk pengembangan berbagai komoditas pertanian, terutama kemiri, cabai, dan pisang.

Untuk mendukung optimalisasi potensi tersebut, instansi terkait diharapkan dapat memperkuat dukungan infrastruktur dasar, pendidikan, kesehatan, serta pengembangan sumber daya manusia.

Kesimpulan tersebut mengemuka dalam Focus Group Discussion (FGD) terkait rekomendasi evaluasi dan desain pengembangan komoditas kawasan transmigrasi Seulimeum, yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Aceh Besar, Selasa (2/12/2025). 

Kegiatan itu merupakan kerja sama Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dengan Tim Ekspedisi Patriot Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Turut hadir OPD terkait, Camat Seulimeum Devi Satria, S.E., serta sejumlah pejabat lainnya.

Plt Kadisnakertrans Aceh Besar, Rahmadaniaty, mewakili Bupati Aceh Besar H. Muharram Idris, menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Transmigrasi RI dan ITS atas pelaksanaan Ekspedisi Patriot di kawasan UPT Leungah.

“Kehadiran Tim Ekspedisi Patriot sangat bermanfaat dalam memberikan rekomendasi pengembangan serta memotivasi kemajuan kawasan transmigrasi Leungah,” ujarnya.

Rahmadaniaty menegaskan, UPT Leungah memiliki tanah yang subur dan sangat cocok untuk pengembangan komoditas pertanian unggulan.

Anggota Tim Ekspedisi Patriot ITS, Amira, memaparkan bahwa hasil survei lapangan menunjukkan kesesuaian lahan di Leungah untuk pengembangan komoditas kemiri, cabai, dan pisang. 

Namun demikian, ia menilai diperlukan perhatian lebih pada penyediaan infrastruktur dasar, fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta peningkatan jaringan telekomunikasi.

“Mayoritas penduduk Leungah bekerja sebagai petani. Dengan dukungan fasilitas yang memadai, produktivitas mereka dapat ditingkatkan,” jelas Amira.

Sementara itu, Camat Seulimeum Devi Satria menambahkan bahwa kawasan transmigrasi Leungah dihuni oleh transmigran lokal yang menjadikan sektor pertanian sebagai sumber ekonomi utama.

Ia juga menginformasikan rencana Pemerintah Pusat melalui kementerian terkait untuk membangun kawasan Kampung Nelayan yang akan dilengkapi Tempat Pendaratan Ikan (TPI), dermaga, dan fasilitas pendukung lainnya pada tahun 2026.

“Mudah-mudahan rencana ini bisa terealisasi tahun depan sehingga semakin mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” harapnya.[]

Share:
Komentar

Berita Terkini