Manfaat Vaksinasi Secara Universal. Tujuan Akhir Menjaga Produktivitas Dampak Sosial dan Ekonomi

Editor: Syarkawi author photo

 

Banda Aceh  |  Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan kasus Covid-19 khusunya di bumi Serambi Mekkah Provinsi Aceh. Salah satunya dengan melakukan vaksinasi Covid-19, sebagai upaya untuk menurunkan kasus Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh melalui Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Cut Efri Maizar SKM, saat di wancara media fanews.id mengatakan, tujuan utama vaksinasi Covid-19 ini adalah untuk membentuk kekebalan kelompok, yakni  bahwa  kekebalan kolompok itu terbentuk jika minimal 80 persen dari usisa sasaran itu terimunisasi. “Jadi jika usia sasaran tidak terimunisasi sampai 80 persen maka kekebalan kelompok itu tidak akan terbentuk. Jadi jangan terkesan kami sudah imunisasi kenapa protkes tetap dijalankan, “jelas Cut Efri dalam acara Talkshow  bersama radio TOSS FM – 99,3, kamis (12/8/2021).

Kemudian lanjutnya,  tujuan vaksinasi Covid19 juga  menurunkan kesakitan dan kematian serta untuk membentuk kekebalan kelompok Sehingga ketika kekebalan kelompok itu sudah terbentuk  ia akan melindungi sistem kesehatan secara menyeluruh. Namun apabila capaian vaksinasi itu tidak mencapai target sesuai yang diharapkan maka kekebalan kelompok itu tidak akan terbentuk dan bisa menyebabkan kasus akan bertambah, “Sehingga tujuan akhir dari vaksinasi Covid ini menjaga produktivitas, dampak sosial dan ekonomi. Itu tujuan vaksinasi secara spesifik, “jelasnya.

Nah, menyangkut apa upaya Pemerintah Aceh selama ini dalam layanan vaksinasi Covid -19. Cut Efri menjelaskan, saat ini untuk  tahap pertama itu sasarnanya tenaga kesehatan yang berada di seluruh kerja Provinsi Aceh. Saat ini lanjutnya, capaian untuk  sasaran vaksinasi untuk dosis pertama pada petugas kesehatan itu sudah lebih 90 persen. “Alhamdulillah capaian itu sudah sangat bagus.

Namun demikian saaran yang lebih besar ditahap berikutnya. Kemudian untuk dosis kedua saat ini sudah mencapai lebih dari 75 persen. Tahap satu sudah nyaris dilakuakan dan saat ini  sedang berlakukan tahap kedua. Upaya yang dilakukan Pemerintah Aceh disamping fatwa yang sudah keluar dari MUI dilajutkan dengan fatwa dari MPU Aceh sehingga menguatakan bahwa vaksin yang digunakan itu aman dan halal. Jadi diharapkan kepada masyarakat agar tidak  ragu untuk dapat menerima vaksin ini. Disamping dia terlindungi tapi juga melindungi orang sekitar, “jelasnya.

Disamping itu Cut Efri juga menjelaskan, salah satu melindungi tubuh  dari serangan Covid-19, dengan pemberian vaksinasi Covid-19. Tujuan utama dari pemberian vaksin Covid ini ialah melindungi diri sendiri dan membentengi orang lain di luar usia sasaran jika sudh membentuk komunitas tersebut.

Kemudian terkait berbagai kalangan yang mempertanyakan efek samping dari pada vaksin tersebut. Cut Efri menjawab untuk pemeberian vaksinasi Covid-19 memang ada kriteria khusus yang harus di skrining. Untuk yang pernah penderita Covid19,  sebutnya, itu masih berhak mendapatkan vaksinasi. “Awalnya juknis mengatakan bahwa penderita Covid-19 itu sudah membentuk kekebalan. Namun kekebalan yang terbentuk dari penderita Covid tidak bertahan lama. Jadi kita tidak mengetahui seberapa lama dia kebal terhadap virus berikutnya. Karena ada penderita Covid-19 yang sudah sembuh dari Covid-19 nyatanya masih berpotensi tertular Kembali, “jelasnya.

Selanjutnya pemberian vaksinasi pada lansia, dikatakan Cut Efri,  untuk  lansia dan memang sangat proritas usianya. Begitu juga Pelaksana vaksinasi untuk lansia  harus di layana rumah sakit. Sehingga pemeriksaan Skrining itu lebih tepat dan kalau pun sekiranya pun ada efek dari vaksin biasanya tidak berhubungan erat dengan vaksinnya,  namun berkaitan erat dengan ketakuatan atau kondisi tubuhnya yang lagi tidak stabil.

“Sebenarnya untuk berhubungan efek samping dari vaksin itu tidak ada, yang ada proses ketakutan atau nyeri bekas suntikan. Kita sudah di audit oleh  Komnas dan tim ahli  pasca kejadian imunisasi. Bahwa semua kasus kejadian pasca penyuntikan vaksinasi  yang ada di Aceh itu semua tidak berhubungan langsung dengan vaksin. Jadi kapan pun mau dilakukan penyuntikan, kalau rasa takut itu tetap ada dalam dirinya dia akan syok jika disuntik, “jelasnya.

Vaksinasi Memberikan Manfaat Penting kepada Semua Orang

 

~• Vaksinasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular yang tidak hanya diberikan kepada bayi melainkan kepada orang dewasa juga. Adapun cara kerjanya yaitu memberikan antigen bakteri atau virus tertentu yang kemudian merangsang sistem kekebalan tubuh untuk dapat mengetahui, menghancurkan  dan mengingat benda asing. Sehingga tubuh dapat dengan mudah mengenali dan mencegah benda asing yang nantinya   masuk dan menyerang tubuh.
Vaksinasi memberikan manfaat penting kepada semua orang.

Melalui vaksinasi, kita dapat melindungi diri dari penyakit infeksi yang berbahaya, bahkan penyakit mematikan.

Berdasarkan WHO pada tahun 2010 – 2015 setidaknya  hampir 10 juta angka kematian diseluruh dunia berhasil dicegah dengan vaksinasi.

Saat ini vaksinasi dapat mencegah beberapa penyakit infeksi dan terdapat beberapa vaksin baru yang memiliki potensi untuk melindungi dari lebih banyak penyakit.
Dilansir dari docdoc.com, vaksin ditujukan untuk melindungi Anda dengan membangun sistem kekebalan tubuh sehingga dapat melawan segala jenis penyakit, dari yang ringan hingga sangat serius. Vaksin tersebut mengandung antigen yang telah dinon-aktifkan sebelumnya sehingga tidak menimbulkan rasa sakit ketika dimasukkan ke dalam tubuh.

Karena antigen dikenali sebagai zat asing oleh tubuh, kehadirannya pada aliran darah akan memicu sistem imun untuk melepaskan antibodi pembela untuk melawannya. Disebut juga sebagai sel B, sel-sel khusus ini menetap di dalam tubuh untuk mengenali dan melawan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri, sehingga penyakit tersebut tidak kembali menjangkiti tubuh.

Ini artinya jika Anda melakukan kontak dengan mikroba tersebut di masa mendatang, tubuh Anda akan mampu menghilangkannya sebelum mikroba tersebut merusak kondisi kesehatan Anda. Intinya, vaksin memperkenalkan Anda kepada virus atau bakteri untuk melindungi Anda dari penyakit yang mereka timbulkan di masa mendatang. Imunisasi untuk beberapa penyakit tertentu perlu diperkuat, sehingga pada beberapa kasus, vaksin yang sama diberikan lebih dari satu kali.

Adapun manfaat vaksin diantaranya membantu sistem kekebalan tubuh untuk dapat mempelajari cara melawan penyakit secara tepat guna dan permanen – sebuah kondisi yang disebut imunitas. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

Selain merangsang imunitas, vaksin juga bermanfaat bagi mereka yang ada di sekitar Anda. Karena tubuh Anda telah dirancang untuk menghentikan penyakit, maka Anda juga mencegah keluarga, teman, tetangga, dan rekan Anda terkena penyakit yang sama. Inilah mengapa vaksin sangat penting dalam setiap kampanye kesehatan masyarakat.

Vaksin dibutuhkan mulai dari seseorang lahir hingga beranjak dewasa. Bahkan para manula berusia di atas 65 tahun juga masih dapat mendapat manfaat dari vaksin. “Dokter kepercayaan Anda akan memberikan Anda nasihat serta menjadwalkan imunisasi bagi Anda.

Temui penyedia layanan imunisasi yang mungkin pernah Anda lewatkan, dan imunisasi yang dianjurkan berdasarkan usia, gaya hidup, dan kondisi kesehatan Anda. Vaksin sengaja dirancang agar aman dan nyaman, meskipun diberikan pada bayi atau orang dewasa, “Dilansir dari docdoc.com
Meskipun vaksin aman untuk diberikan kapan saja tanpa konsultasi yang memadai, namun beberapa kondisi mungkin memerlukan saran dokter sebelum proses imunisasi dilakukan.[ADV]

Kemenkes Tegaskan Vaksin Moderna Hanya untuk Booster Nakes dan Publik yang Belum Pernah Menerima Vaksin COVID-19

dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI

.

~• Pemerintah Indonesia telah menerima hibah vaksin COVID-19 Moderna dari Covax Facility sebanyak 8 juta dosis. Vaksin COVID-19 ini sudah mulai diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga penunjang kesehatan sebagai vaksin dosis ketiga. Peningkatan kasus terkonfirmasi COVID-19 yang tinggi mendorong Pemerintah untuk secara khusus memberikan perlindungan tambahan kepada nakes yang sehari-hari dihadapkan dengan risiko tinggi penularan COVID-19.

Pemberian vaksinasi dosis ketiga bagi nakes ini juga telah mendapatkan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau ITAGI berdasarkan hasil kajian yang dilakukan dan disampaikan kepada Kementerian Kesehatan melalui surat nomor 71/ITAGI/Adm/VII/2021 tanggal 8 Juli 2021.

Selain untuk vaksinasi dosis ketiga bagi nakes, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah mengeluarkan kebijakan bahwa vaksin COVID-19 Moderna diberikan kepada peserta yang belum pernah mendapatkan vaksinasi COVID-19.

“Kami menghimbau kepada Pemerintah Daerah untuk memberikan vaksin merek Moderna sebagai dosis ketiga hanya kepada nakes. Selain untuk nakes, vaksin COVID-19 Moderna juga diperuntukkan bagi publik, khususnya ibu hamil dan masyarakat yang memiliki komorbid yang belum pernah mendapatkan vaksinasi sama sekali,” terang dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI.

Pada Surat Edaran HK.02.01/I/ 1919 /2021, Kemenkes menjelaskan bahwa vaksinasi dosis ketiga bagi nakes dapat menggunakan vaksin dengan platform yang sama (Sinovac) atau platform yang berbeda (Moderna), dengan interval minimal pemberian vaksinasi dosis ketiga adalah 3 bulan setelah dosis kedua diberikan.

Khusus bagi masyarakat yang belum pernah menerima vaksinasi, vaksin COVID-19 Moderna diberikan sebanyak 2 (dua) dosis dengan interval 4 minggu, sehingga vaksin yang dialokasikan pada minggu ke 2 Agustus 2021 ini untuk memenuhi kebutuhan 2 (dua) dosis sekaligus.

Sementara itu, vaksinasi bagi ibu hamil yang dimulai per 2 Agustus 2021 itu direkomendasikan untuk ibu hamil dengan prioritas pada daerah risiko tinggi. Vaksin yang direkomendasikan selain Moderna adalah Pfizer dan Sinovac sesuai ketersediaan. Untuk pemberian dosis satu vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil dimulai pada trimester kedua kehamilan, dan untuk pemberian dosis kedua dilakukan sesuai dengan interval dari jenis vaksin yang diberikan. Misalnya untuk vaksin merek Moderna, interval dosis 1 dan 2 adalah 4 minggu.[ADV]

Share:
Komentar

Berita Terkini