Banda Aceh – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara mengalokasikan anggaran ratusan juta rupiah untuk persiapan perhelatan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 yang berlangsung di Banda Aceh. Sebanyak tujuh dari sembilan item tersebut menggunakan sistem Penunjukan Langsung (PL) bersumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Aceh Utara tahun anggaran 2023.
Berdasarkan Rencana Umum Pengadaan (RUP) Penyedia pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara yang dilansir HabaAceh.id, Kamis (9/11), terdapat sembilan item alokasi anggaran instansi tersebut untuk PKA.
Dari sejumlah item itu, poin belanja sewa tempat penginapan untuk Kegiatan PKA menempati angka tertinggi yang mencapai Rp 247.530.000.
Poin belanja sewa tempat tersebut menggunakan metode pemilihan penyedia “Dikecualikan” dengan kode RUP 39325795.
Alokasi tertinggi lainnya adalah item rehabilitasi anjungan persiapan PKA yang berjumlah Rp200 juta dengan metode pemilihan penyedia Pengadaan Langsung alias PL. Kode RUP Penyedia untuk item rehabilitasi ini bernomor 39479395.
Selanjutnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara juga mengalokasikan belanja makanan dan minuman untuk kegiatan PKA senilai Rp 33.539.760, melalui Pengadaan Langsung (PL). Item ini dicatat dalam Kode RUP 39272951.
Dinas tersebut kembali mengalokasikan dana senilai Rp 30.636.000 untuk makan dan snack tim tari/musik/official PKA dengan kode RUP berbeda dari item sebelumnya. Khusus untuk makan dan snack tim tari/musik/official PKA ditulis dalam Kode RUP 39281632.
Lebih lanjut, Disdikbud Aceh Utara juga mengalokasikan dana sebesar Rp 13.320.000 untuk belanja sewa pengeras suara di PKA, pengadaan baju adat kegiatan PKA Rp 11.100.000, serta sewa pentas dan hias kegiatan PKA sebesar Rp 11.100.000.
Alokasi dana untuk belanja alat dan tagihan listrik sebesar Rp 10.693.631 juga masuk dalam RUP Penyedia Disdikbud Aceh Utara untuk kegiatan PKA 8 di Banda Aceh. Begitu pula dengan alokasi anggaran untuk sewa kendaraan kegiatan PKA sebesar Rp 5.500.000 juga masuk dalam RUP Penyedia dinas tersebut.
Total keseluruhan alokasi anggaran PKA pada RUP Penyedia Disdikbud Aceh Utara tersebut mencapai Rp 563.523.391.
Tak hanya itu, Disdikbud Aceh Utara juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp 39.553.200 di Rencana Umum Pengadaan (RUP) Swakelola APBD TA 2023.
Total dana tersebut dapat dirincikan sebesar Rp 35.653.200 untuk paket kegiatan honorarium penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan (belanja transportasi/akomodasi dan uang saku) kegiatan PKA.
Selanjutnya Disdikbud Aceh Utara juga mengalokasikan dana sebesar Rp 3.900.000 untuk paket honorarium juru pelihara Anjungan PKA.
Alokasi dana yang mencapai Rp 603.076.591 tersebut dibebankan pada APBD Aceh Utara TA 2023.
Dari sejumlah paket kegiatan yang masuk dalam RUP Pengadaan dan RUP Swakelola pada Disdikbud Aceh Utara tersebut, terdapat dua paket kegiatan yang memantik tanda tanya. Paket kegiatan yang dimaksud adalah belanja makanan dan minuman dengan kode RUP 39272951, serta paket makan dan snack tim tari/musik/official dengan kode RUP 39281632.
Mengenai adanya kesamaan alokasi anggaran tersebut, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, Yuliza, membantah adanya duplikasi anggaran dalam alokasi untuk kebutuhan PKA. Dia menyebutkan sistem informasi pembangunan daerah keuangan akan langsung memblokir apabila ada persamaan paket kegiatan.
“Jadi kesamaan alokasi anggaran berbeda kode rekening, satu untuk pelatihan selama di Lhokseumawe dan satunya lagi untuk selama kegiatan PKA di Banda Aceh,” kata Yulizar saat dikonfirmasi, Kamis (9/11).
Alokasi dana yang tidak sedikit tersebut, berdasarkan informasi yang diterima HabaAceh.id, diperuntukkan bagi kegiatan Sanggar Cut Meutia Meuligoe Aceh Utara yang diutus untuk berpartisipasi dalam PKA ke-8 di Banda Aceh tahun 2023.
Saat ini, Sanggar Cut Meutia Meuligo Aceh Utara sedang mengikuti kegiatan PKA di Banda Aceh yang berlangsung sejak 4-12 November 2023. Namun sanggar tersebut tidak masuk dalam lima besar berdasarkan pengumuman panitia PKA untuk kategori tari kreasi.
Terkait hal ini, Koordinator Sanggar Cut Meutia, Uyung Wallad atau kerap disapa Oeyoeng, mengaku kurang paham terkait anggaran yang dialokasikan Disdikbud Aceh Utara. “Kalau ada pembahasan mesti ada, tapi saya tidak tahu juga,” kata Oeyoeng saat dikonfirmasi Rabu (8/11) lalu.
Oeyoeng mengaku Sanggar Cut Meutia Aceh Utara telah melakukan persiapan setelah mendapat surat akhir 2022 terkait pelaksanaan PKA. Dia bahkan menyebutkan, Sanggar Cut Meutia selalu menggelar latihan secara rutin, meski tidak ada PKA. (red/habaaceh)